KUPANG, (19/5) – Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham NTT, M. Diah, melanjutkan kunjungan kerjanya di Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang ada di Kota Kupang.
Didampingi Kabag Program dan Pelaporan, Mariana R. Manuhutu, Kabid Pembinaan, Bimbingan Pas Pengentasan Anak dan Infokom, Adi Susanto serta Kasubid Keamanan M. Ichsan, Kakanwil mengawali rangkaian kunjungannya di Lapas Kelas IIA Kupang.
Tiba di Lapas, Kakanwil disambut Kalapas Dewasa, Syarif Hidayat dan langsung menuju ke dalam Lapas untuk memantau langsung keadaan dapur tempat pengolahan makanan untuk para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Beliau berpesan kepada petugas dapur agar tetap menjaga kebersihan dapur dan menu makanan harus sesuai dengan patokan daftar menu makanan.
Masuk ke dalam blok, Kakanwil masuk satu persatu kamar untuk berbincang dengan Narapidana. Beliau menanyakan tentang ketersediaan air, kualitas makanan yang selama ini dan pelayanan serta perilaku petugas dalam pelayanan. Kakanwil berpesan, apabila ada petugas yang berperilaku kasar dan melakukan pungli, agar melaporkan kepada beliau.
“Ada tidak petugas yang mukul? Yang suka minta-minta uang? Kalo ada laporkan kepada Pak Kalapas, kalau perlu kepada saya sendiri, akan saya tindak tegas!” kata beliau kepada para WBP.
Lebih lanjut, Kakanwil juga berpesan kepada penghuni agar menunjukan sikap yang baik selama berada di dalam Lapas.
“Bapak-bapak akan mendapatkan hak-hak seperti remisi, cuti bersyarat maupun cuti menjelang bebas. Namun semua itu ada syaratnya, kalau Bapak terus menerus menjaga sikap baik dan tidak ada upaya melakukan pelanggaran hukum selama menjalani masa tahanan, maka hak tersebut akan diberikan sesuai peraturan yang berlaku,” ujar Beliau.
Kakanwil mengakhiri kunjungannya di Lapas dengan sholat Dzuhur bersama Kalapas, pegawai dan WBP yang beragama Muslim.
Kunjungan ke Rutan Kelas IIB Kupang
Rombongan melanjutkan kunjungannya ke Rutan Kelas IIB Kupang, disambut oleh Plh. Karutan, Johanes Seran, Kakanwil langsung menuju ke dalam blok untuk melihat keadaan.
Kakanwil cukup prihatin dan meminta maaf kepada para napi dan tahanan atas keadaan Rutan yang mengalami over kapasitas sehingga para penghuni harus berdesak-desakan di dalam kamar.
Beliau meminta mereka tidak segan menyampaikan keluhan agar dapat dicarikan solusi. Kembali Beliau menanyakan tentang perilaku petugas dalam pelayanan dan mengenai apakah ada pungutan liar yang dilakukan oleh oknum petugas.
Kakanwil berpesan gar memanfaatkan waktu selama menjalani masa tahanan untuk merenung, sehingga saat keluar dari Rutan, dapat memiliki kehidupan yang lebih baik.
Kakanwil Menyapa Anak Didik Pemasyarakatan
Kunjungan diakhiri dengan melihat kondisi Lembaga Pembinaan Khusus anak. Kakanwil dan rombongan didampingi Ka. LPKA, Indra Mokoagow, masuk ke dalam blok untuk berbincang bincang dan memberikan nasehat kepada Anak Didik Pemasyarakatan (Andikpas).
Kakanwil menyapa anak-anak yang tampak gembira dengan kehadirannya.
“Ada yang mau jadi Presiden? Ada yang mau jadi Gubernur NTT?” kata kakanwil.
“Adaaaa,” anak-anak kompak menjawab.
“Kalau mau jadi Presiden, Gubernur NTT, harus rajin belajar. Harus janji sama bapak ya, biar menjalani masa tahanan tapi sekolah harus diselesaikan,” ujar kakanwil yang disambut gembira Andikpas.
Beliau kemudian berpesan kepada seluruh Andikpas agar jangan mengulangi kesalahan yang sama, tetapi segera bertaubat agar menjadi manusia yang berguna ke depannya.
“Manusia yang baik adalah bukan manusia yang tidak pernah berbuat salah, tetapi manusia yang telah berbuat salah, menyadari kesalahannya dan mau bertobat sehingga dapat merubah kehidupan menjadi lebih baik,” kata Kakanwil.(RW)
