Lantik 18 Pimti dan Fungsional Utama, Menkumham: Tinggalkan Legacy Baik Melalui Terobosan dan Pembaharuan bagi Organisasi

WhatsApp_Image_2024-04-05_at_20.25.31_57036fdc.jpg

Kupang - Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly melantik dan mengambil sumpah jabatan sebanyak 18 Pimpinan Tinggi dan Pejabat Fungsional Ahli Utama Kementerian Hukum dan HAM di Graha Pengayoman, Jakarta, Jumat (5/4/2024). Acara ini turut diikuti secara virtual oleh Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone, Kadiv Yankumham, para Pejabat Administrator dan Pengawas, serta ASN di Aula Kanwil.

Yasonna menyebutkan pelantikan ini tentu memberi makna tersendiri, karena dilakukan pada bulan penuh berkah yaitu bulan Ramadhan. Hal ini merupakan upaya berkala untuk terus melakukan penyegaran dan sekaligus untuk merevitalisasi organisasi di Kemenkumham dengan menekankan pada aspek Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan dan Inovatif agar sigap menghadapi tantangan.

"Saya berharap kepada Saudara sekalian mampu mendedikasikan diri dalam menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab,” ujarnya.

Yasonna menambahkan, melalui mutasi dan promosi diharapkan adanya penyegaran dalam pelaksanaan tusi, yang muara akhirnya adalah peningkatan kapasitas organisasi. Di sisi lain penempatan dalam jabatan apapun, juga harus dipahami sebagai satu kesempatan untuk melakukan lompatan unjuk kinerja melalui inovasi, guna pengabdian yang lebih baik lagi.

WhatsApp_Image_2024-04-05_at_20.13.27_d4e433d5.jpg

Dalam pelantikan tersebut, terisi dua jabatan strategis yang merupakan core manajerial di lingkungan Kemenkumham, yakni jabatan Inspektur Jenderal kini dijabat Reynhard Silitonga menggantikan Razilu yang dilantik menjadi Kepala Badan Pengembangan SDM dan HAM. Sebelumnya, Reynhard Silitonga menjabat sebagai Dirjen Pemasyarakatan sejak Mei 2020. Dengan pengalaman yang dimiliki keduanya, Yasonna berharap tugas jabatan yang dipercayakan dapat dijalankan dengan baik, serta mampu bersinergi dan berkolaborasi untuk kemajuan organisasi “the sum is greater than the parts”.

“Synergize is Principles of Creative Cooperation, karena kebiasaan membangun sinergi yang harmonis akan membuka jalan bagi solusi yang beragam dan menguntungkan,” imbuhnya.

Yasonna meyakini para Pimpinan Tinggi yang dilantik akan membuktikan kemampuannya melalui kinerja terbaik dengan ketulusan hati, berdedikasi, loyal, serta berintegritas untuk meninggalkan legacy. Dengan niat untuk meninggalkan legacy inilah yang seringkali mendorong seorang pemimpin untuk melakukan terobosan dan pembaharuan. Para pejabat diharapkan mampu membawa perubahan ke arah lebih baik sekaligus menunjang tercapainya kinerja Kementerian lewat realisasi program dan kebijakan yang telah ditetapkan. Termasuk bisa meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik kementerian/lembaga, pemerintah daerah maupun stakeholder lainnya.

WhatsApp_Image_2024-04-05_at_11.00.34_a490c5d6.jpg

WhatsApp_Image_2024-04-05_at_20.13.26_b1dafd5a.jpg

”Mari bersama-sama kita ciptakan karya nyata secara profesional dan akuntabel, sejatinya kesuksesan dan keberlanjutan organisasi bukan sekedar prestasi dan keharuman nama pribadi, namun untuk kesuksesan bersama seluruh jajaran,” ajaknya.

Khusus bagi pejabat Fungsional Ahli Utama, Iwan Kurniawan yang sebelumnya menjabat Kepala BPSDM dan HAM, Yasonna berpesan agar sosok ”tour of duty” tersebut tetap menjadi teladan dan role model yang baik. Mengingat, fungsional ahli utama bertugas membina jenjang di bawahnya sekaligus melakukan penilaian terhadap alternatif-alternatif kebijakan. Begitu juga menyusun rekomendasi kebijakan dan melaksanakan evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan.

Di akhir amanatnya, Yasonna berpesan agar terus meningkatkan pelayanan kepada publik dengan sebaik-baiknya tanpa pungli dan diskriminasi, melakukan komunikasi efektif dengan memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia, serta tetap berintegritas dengan hasil yang berkualitas. Tak lupa untuk selalu menindaklanjuti setiap pengaduan dengan profesional, juga mampu mengelola setiap isu aktual dan strategis menjadi penguat dalam bekerja dan berkinerja. Dengan demikian dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat sehingga menciptakan apresiasi positif serta tulus dan bukan basa basi serta.

”Miliki sikap integritas dan bekerjalah dengan penuh kejujuran, sebagai nilai fundamental, nilai dasar dalam membangun karakter bangsa,” pungkasnya. (humas/fka)

WhatsApp_Image_2024-04-05_at_20.13.27_db518892.jpg

WhatsApp_Image_2024-04-05_at_20.13.28_7a32a7be.jpg


Cetak   E-mail