Kupang - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT melalui Bidang Hukum melakukan pembinaan Desa/Kelurahan Sadar Hukum di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Jumat (03/03/2023). Dalam kesempatan ini mewakili Kanwil Kemenkumham NTT dalam pembinaan tersebut adalah Penyuluh Hukum Muda, Yopie Alexander Raga (Alex) dan Analis Hukum Pertama, Sergius S. P. Utama (Sergio) di Kantor Lurah Manulai II.
Kedatangan Tim Bidang Hukum disambut oleh sekretaris Lurah, Cristo Vorando mewakili Lurah Manulai II yang berhalangan hadir serta turut hadir Bagian Hukum Pemerintah Kota Kupang dan juga tokoh-tokoh masyarakat Kelurahan Manulai II. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan peresmian Desa/ Kelurahan Sadar Hukum untuk itu Tim Bidang Hukum meninjau kembali data dukung yang harus dipenuhi pada Kelurahan Manulai II selain itu Tim Bidang Hukum juga memberikan penyuluhan hukum kepada peserta yang hadir pada kegiatan tersebut.
Untuk mempersiapkan hal tersebut, Sergius menyampaikan bahwa pihaknya perlu melengkapi data dukung yang dibutuhkan. Untuk itu Ia meminta kesediaan pihak kelurahan untuk dapat memberikan informasi-informasi terkait kasus-kasus dan pelanggaran yang terjadi di kelurahan, ketaatan membayar pajak, pernikahan dibawah umur dan data lainnya seperti yang tertera pada modul yang sudah dibagikan.
Menjawab hal tersebut Cristo yang mewakili Lurah Manulai II menyampaikan kesanggupan mereka dan akan segera mengumpulkan data dukung yang dibutuhkan. Ia juga menyampaikan jika sudah terkumpul lengkap, mereka akan segera berkoordinasi kembali dengan pihak Kemenkumham NTT.
“Akan kami tuntaskan segera, mungkin kami butuh sedikit waktu tapi akan kami lengkapi. Kalau sudah lengkap kita akan komunikasikan kembali”, tambahnya.
Selanjutnya dalam pertemuan tersebut Alex juga menanyakan permasalahan-permasalahan apa saja yang terjadi terkait penanganan sampah pada Kelurahan Manulai II. Ia menyampaikan jika melihat penanganan sampah-sampah rumah tangga pada daerah lain khususnya di pulau Jawa banyak hal yang bisa dipelajari dan diterapkan ditempat ini.
“Kalau kita lihat di luar khususnya di Pulau Jawa, penanganan sampahnya sangat beda dengan apa yang kita lakukan disini. Kalau disana sampahnya dikumpulkan di depan rumah nantinya pada saat subuh sampahnya sudah diangkut oleh petugas sehingga saat kita bangun pagi sampahnya sudah tidak ada,” tabahnya
Selain itu Dia juga mendorong masyarakat kelurahan Manulai II agar sebisanya jika terjadi konflik antar masyarakat bisa dimediasi oleh RT/RW ataupun Kelurahan sebelum dilanjutkan ke pihak berwajib. Ia juga menyampaikan jika dalam terjadinya konflik masyarakat kesulitan mendapatkan bantuan hukum agar dapat berkomunikasi dengan pihaknya agar dapat difasilitasi.
