Kupang, INFO_PAS - Kebangkitan Yesus Kristus menjadi momentum iman seorang Kristen dalam rangkaian peristiwa penyelematan Tuhan Allah atas manusia. Anak Binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas I Kupang (LPKA Kupang) yang beragama Kristen Protestan dan Katholik merayakan kebangkitan Yesus Kristus dengan mengikuti lomba mencari Telur Paskah yang diadakan oleh Pendeta dan Pastor serta Pegawai LPKA Kupang, Minggu (31/3).
Sebelum mencari telur paskah terlebih diberitahukan aturan permainan oleh Ibu Pendeta Sandra Yewangoe-Funay. "Ketika mencari Telur Paskah yang telah disembunyikan Bapak dan Ibu Petugas, anak-anak tidak boleh saling sikut-sikutan artinya jangan berkelahi dalam memperebutkannya. Makna telur paskah bagi orang Kristen yakni merepresentasikan makam batu di mana Yesus menyongsong hidup baru melalui kebangkitan-Nya," ucap Ibu Pendeta.
Kegiatan pencarian Telur Paskah ini difokuskan pada area halaman depan di dalam LPKA Kupang. Anak Binaan yang beragama muslim juga ikut meramaikan lomba yang dibuat. Hasil pencarian tersebut, 3 orang Anak Binaan mendapatkan telur terbanyak yakni masing-masing mendapatkan 16 dan 10 butir dari 90 butir telur yang telah disembunyikan. Ketiga orang anak tersebut mendapatkan hadiah atas keseriusannya dalam mencari Telur Paskah. Anak Binaan yang lain juga mendapatkan bingkisan yang telah disiapkan oleh Ibu Pendeta.
Di akhir kegiatan Kepala LPKA Klas I Kupang, Lukas Laksana Frans yang mengikuti keseluruhan rangkaian kegiatan memperingati Hari Raya Paskah di LPKA Kupang memberikan semangat bagi Anak Binaan agar memaknai kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. "Anak-anakku sekalian telah mengikuti rangkaian kegiatan baik mulai dari Rabu Abu, Kamis Putih, Jumat Paskah, Sabtu Haleluya dan Minggu Paskah, maknailah setiap kegiatan tersebut. Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus itu menjadi suatu titik balik dalam kehidupan. Semua orang pernah berdosa tetapi tidak semua orang mau meninggalkan dosa. Oleh karna itu maknailah momentum ini agar menjadi titik balik dalam kehidupan kalian," papar Kepala LPKA Kupang.
