Kupang - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Direktorat Jendral Administrasi Hukum Umum bersama Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT dan UPT BKN Kupang untuk pertama kalinya melaksanakan Kegiatan Pelaksanaan Seleksi Pengangkatan Calon Notaris Tahun 2024 menggunakan metode Computer Assisted Test (CAT). Rabu, 02/10.
Diawali dengan pembukaan ruang yang sebelumnya telah disegel dan disaksikan oleh perwakilan 2 orang peserta, kegiatan yang diselenggarakan di UPT BKN Kupang ini berlangsung dengan penuh semangat dan tertib.
Pelaksanaan CAT yang terbagi dalam 2 sesi ini dimulai sejak pukul 07.00 hingga 17.00 WITA. Dari keseluruhan peserta yang berjumlah 80, terdapat 6 peserta tidak hadir. Sehingga total keseluruhan tercatat 74 peserta yang tidak hanya berasal dari provinsi NTT, tapi provinsi lain seperti Jawa, Bali dan sekitarnya.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU), Cahyo Rahadian Muzhar secara virtual. Dirinya mengatakan ujian melalui mekanisme CAT ini dilaksanakan untuk menjaring calon-calon notaris yang berkualitas, memiliki integritas tinggi, dan profesional.
“Pada hari ini sebanyak 3.526 calon notaris akan mengikuti seleksi secara serentak di Kanreg BKN seluruh Indonesia. Hal ini sebagai wujud komitmen Kemenkumham yang mempunyai tanggung jawab dalam menjaga kualitas dari notaris yang diangkat,” ujar Cahyo.
Pada kesempatan tersebut Cahyo mengingatkan kepada seluruh peserta untuk tidak tergoda dengan tawaran dari pihak-pihak yang bertanggung jawab dan oknum-oknum yang mengaku pejabat dari Kemenkumham maupun BKN yang menjanjikan dapat memberikan kelulusan kepada peserta.
“Notaris adalah profesi yang sangat mulia, oleh karena itu saya berharap seluruh peserta dapat mengikuti setiap tahapan seleksi dengan jujur, dan nantinya ketika lulus dapat berpegang teguh dengan UU Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris,” tegas Cahyo.
Senada Dirjen AHU, Kepala Kantor Wilayah, Marciana Dominika Jone didampingi Kepala Divisi Administrasi, Rakhmat Renaldy dan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Jonson Siagian juga turut memberikan pengarahan serta motivasi kepada para peserta.
Dalam arahannya, Marciana menyampaikan kepada peserta pentingnya memiliki rasa percaya diri saat mengerjakan soal-soal.
“Fokus dan gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, yakin pada diri sendiri untuk mengerjakan soal yang paling mudah dulu, tenang dan tidak perlu tergesa-gesa” ujarnya.
Lebih lanjut Marciana juga mengingatkan kepada peserta bahwa seleksi ini dilakukan secara transparan, untuk itu dirinya mengajak seluruh peserta untuk tidak mempercayai isu-isu yang dikembangkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Yang bisa membantu hanya diri teman-teman sendiri dengan restu Tuhan, dan yang terpenting jangan percaya apabila ada oknum-oknum yang menjanjikan kelulusan dari Tes ini karena itu Hoax” pesan Marciana.
Menutup arahannya Marciana menyampaikan terima kasih kepada seluruh panitia daerah yang telah mendukung pelaksanaan seleksi CAT ini, termasuk pihak UPT BKN Kupang dan panitia pusat. Marciana berharap dengan adanya ujian ini, dapat menghasilkan notaris yang berkompeten dan profesional sesuai dengan kode etik dan ketentuan yang berlaku.
Tes seleksi ini dilaksanakan dengan dua tahap, Tahap pertama yaitu Pelaksanaan tes menggunakan CAT dan kemudian dilanjut tahap kedua yaitu Pelaksanaan Ujian Esai mengenai Pembuatan Akta.
Untuk menjamin keamanan dan integritas proses seleksi, setiap peserta menjalani pemeriksaan ketat melalui teknologi face recognition dan body checking. Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada praktik joki dalam ujian, menjaga kepercayaan publik terhadap profesi notaris yang memiliki peran sangat penting dalam sistem hukum dan juga memiliki peran krusial dalam perekonomian nasional.
Sebagai bentuk tranparansi penyelenggaraan tes CAT, hasil ujian bisa dilihat secara langsung melalui proses live score yang disiarkan dikanal Youtube BKN Kupang. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak dapat memantau hasil tes.