Kupang_Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Kesehatan, Pengamatan Fisik, dan Psikotes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan HAM Tahun Anggaran 2024 memasuki hari ke 2 pelaksanaan. Kamis (21/11/2024).
Seperti hari pertama penyelenggaraan, seleksi berlangsung pada dua tempat yakni RS Bhayangkara Kupang untuk pemeriksaan kesehatan dan pengamatan fisik, dan Kantor Wilayah Kemenkumham NTT untuk psikotes.
SKB Kesehatan, Pengamatan Fisik, dan Psikotes diikuti seluruh peserta yang telah dinyatakan lulus Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), baik peserta dengan kualifikasi pendidikan SLTA Sederajat maupun non-SLTA. Di hari kedua SKB sedianya diikuti 390 peserta, namun 13 peserta tidak hadir sehingga total peserta yang hadir berjumlah 377 orang. Dengan rincian, 227 orang peserta SLTA mengikuti SKB Psikotes di Kanwil Kemenkumham NTT (13 orang tidak hadir, red); serta 139 orang peserta SLTA dan 11 orang peserta non-SLTA mengikuti SKB Kesehatan dan Pengamatan Fisik di RS Bhayangkara (3 orang tidak hadir, red).
Kepala Divisi Administrasi selaku ketua panitia, Rakhmat Renaldy menyampaikan terkait pelaksanaan seleksi hari kedua secara teknis sama dengan hari pertama. “Teknis pelaksanaan seleksi hari kedua ini tentunya sama dengan penyelenggaran hari pertama dengan berpedoman pada petunjuk teknis yang berasal dari panitia pusat,” ujarnya.
Lebih lanjut Rakhmat Renaldy juga menambahkan pada pelaksanaan hari pertama terdapat beberapa evaluasi khususnya pada pelaksanaan pemeriksaaan kesehatan dan pengecekan fisik dimana pada alur kegiatan dengan keterbatasan sarana pendukung. Sehingga diharapkan pihak panitia daerah dapat berkoordinasi dengan pihak rumah sakit agar alur kegiatannya tidak berdampak pada waktu penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan tidak sampai dengan malam hari.
Selain itu Rakhmat Renaldy juga menyampaikan agar pelaksanaan kegiatan seleksi ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan panitia daerah dapat menyelenggarakan sesuai dengan petunjuk yang telah diperoleh.
“Pelaksanaan kegiatan seleksi kesehatan, pemeriksaan fisik dan juga psikotes oleh Panitia daerah dilaksanakan secara transparan, jujur dan tidak ada permainan di lapangan dan dapat dipertanggungjawabkan serta panitia daerah bekerja sesuai dengan petunjuk yang telah disampaikan sebelum pelaksanaan,” imbuhnya.
Rakhmat Renaldy juga menjelaskan pihaknya tetap membangun kepedulian kepada semua aspek baik itu akses informasi maupun pelaksanaan kegiatan dapat mudah dan tidak menjadi halangan bagi masing-masing peserta sehingga para peserta yang memiliki potensi untuk menjadi kader ASN di Kementerian Hukum dan HAM. (HMS/mmm).