Kupang - Kanwil Kemenkumham NTT menyelenggarakan Rapat Tim Pengawasan Orang Asing (Timpora) Tingkat Provinsi NTT untuk Semester II Tahun 2024. Rapat ini mengusung tema "Sinergitas, Koordinasi, Persiapan dan Antisipasi Kunjungan Keagamaan Paus Fransiskus di Republik Demokratik Timor Leste (RDTL)". Rabu, (17/07)
Mewakili Kepala Kantor Wilayah, Marciana Dominika Jone, rapat ini dipimpin oleh Kepala Divisi Keimigrasian, I. Ismoyo didampingi Kepala Bidang Perizinan dan Informasi Keimigrasian, Ferdy Maulana dan Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, I Gusti Agung Komang Artawan.
Dalam sambutannya, Ismoyo menekankan pentingnya sinergitas dan koordinasi antarinstansi dalam mengantisipasi berbagai potensi tantangan yang mungkin timbul selama kunjungan Paus Fransiskus pada pertengahan September mendatang.
"Kunjungan Paus Fransiskus merupakan momen bersejarah yang memerlukan kerjasama dan kesiapan maksimal dari semua pihak, terutama mengingat dampaknya terhadap situasi di wilayah perbatasan NTT," ujar Ismoyo.
Dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh Ka. UPT Keimigrasian dan perwakilan dari berbagai instansi seperti TNI, Polri, Kejaksaan, BIN serta Instansi terkait ini, membahas langkah-langkah persiapan intensif. Yakni mencakup peningkatan pengawasan di pos-pos perbatasan, penambahan personel keamanan, serta peningkatan layanan di bandara dan pelabuhan utama di NTT.
“Mari tingkatkan pengawasan pada jalur-jalur perlintasan tidak resmi atau jalur tikus yang berada di sekitar PLBN Motaain, sehingga petugas di perbatasan harus mempunyai insting yang kuat dalam melakukan pengawasan di perbatasan,” ucap Ismoyo.
Menurut Ismoyo, peningkatan kualitas pelayanan di perbatasan PLBN Mota’ain sangat penting untuk memfasilitasi mobilitas lintas batas yang lancar dan efisien. Dirinya juga mengingatkan kepada seluruh anggota Timpora untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pentingnya pemantauan pergerakan orang asing yang masuk dan keluar wilayah NTT.
"Kita harus memastikan bahwa setiap orang asing yang datang memiliki tujuan yang jelas dan tidak menimbulkan ancaman bagi keamanan wilayah kita," tegas Ismoyo.
Ismoyo menyampaikan agar seluruh anggota Timpora bisa meminimalisir berbagai potensi ancaman dan gangguan yang mungkin timbul selama kunjungan Paus Fransiskus. Untuk itu dirinya berharap agar pihak TNI dan Polri bisa menyampaikan rencana pengamanan yang akan melibatkan ribuan personel yang disebar di berbagai titik strategis.
Menutup jalannya rapat, Ismoyo mengingatkan kembali pentingnya kerjasama yang erat dan koordinasi yang berkelanjutan antarinstansi. Semua pihak berkomitmen untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dengan sebaik-baiknya demi suksesnya kunjungan Paus Fransiskus di RDTL.
Dengan adanya rapat ini, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama secara optimal dan memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keamanan dan kenyamanan selama kunjungan bersejarah tersebut.