Kupang - Dalam rangka mewujudkan program "Kumham Sehat Kumham Produktif", jajaran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Republik Indonesia Nusa Tenggara Timur dibawah kepemimpinan Kepala kantor Wilayah Kemenkumham NTT Marciana Dominika Jone, mengikuti senam bersama yang diselenggarakan oleh Persatuan Olahraga Pengayoman secara hybrid, Jumat (13/09/2024).
Kanwil Kemenkumham NTT mengikutinya di Aula Kanwil Kemenkumham NTT dihadiri oleh seluruh pegawai, mulai dari level pimpinan hingga staf. Senam pagi yang dipimpin oleh instruktur profesional ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik, memperbaiki kebugaran, dan mempererat hubungan antar pegawai.
Senam dimulai dengan pemanasan yang diikuti oleh berbagai gerakan senam yang dirancang untuk meningkatkan stamina dan fleksibilitas. Selain manfaat kesehatan, kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan dan membangun semangat tim di antara para peserta. Selama senam berlangsung, tampak kegembiraan dan kekompakan yang nyata di wajah-wajah pegawai, menunjukkan bahwa mereka sangat mendukung inisiatif ini.
Kegiatan Ini menekankan pada pentingnya kesehatan sebagai fondasi utama dalam mencapai produktivitas kerja. Karena dengan tubuh yang sehat, pegawai akan lebih mampu menghadapi tantangan dan meningkatkan kualitas kinerja.
Program "Kumham Sehat Kumham Produktif" ini merupakan bagian dari komitmen Kementerian untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan seluruh pegawai tidak hanya mendapatkan manfaat kesehatan tetapi juga merasa lebih termotivasi dan terhubung satu sama lain, yang pada akhirnya akan mendukung pencapaian tujuan kementerian secara keseluruhan.
Selain kegiatan olahraga yang digelar, juga dilakukan penyuluhan kesehatan dengan tema Stunting pada Anak. Nesya Fiora Bagian Klinik Utama menjelaskan Stunting dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kekurangan asupan nutrisi yang cukup, infeksi berulang, hingga kondisi sosial ekonomi yang tidak mendukung.
“Melakukan intervensi langsung di komunitas, seperti penyuluhan gizi, penyediaan makanan bergizi, dan pelatihan bagi para ibu tentang cara mengelola kesehatan anak secara efektif”, ujar Fiona.
Diharapkan bahwa upaya-upaya yang dilakukan akan membuahkan hasil yang signifikan, dan angka stunting dapat dikurangi secara drastis. Dengan perhatian dan tindakan yang tepat, Indonesia memiliki potensi untuk memastikan bahwa setiap anak dapat tumbuh sehat dan mencapai potensi maksimalnya.
Harapannya dengan sosialisasi mengenai stunting bukan hanya bertujuan untuk menyebarluaskan informasi, tetapi juga untuk menginspirasi tindakan nyata yang dapat membuat perbedaan besar dalam kehidupan anak-anak dan masa depan bangsa.