Kupang - Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H Laoly mengambil sumpah dan melantik 51 Pimpinan Tinggi Pratama secara hybrid di Graha Pengayoman dan virtual. Rabu (14/08).
Turut Hadir menyaksikan secara virtual mewakili Kepala Kantor, Marciana Dominika Jone, Kepala Divisi Administrasi, Rakhmat Renaldy, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Maliki serta para pejabat struktural Kanwil Kemenkumham NTT.
Dalam sambutannya, Yasonna H. Laoly menyampaikan, bahwa Rotasi dan Mutasi adalah hal yang normal dalam organisasi. Dimanapun saudara ditempatkan, saudara memegang amanah untuk melakukan tugas dengan baik. Tunjukan prestasi saudara. Berbuatlah yang terbaik. Saudara harus menerima pelantikan ini dengan baik dan penuh rasa syukur. Di pundak saudara telah mengemban amanah besar, amanah negara, dan amanah rakyat karena tugas dan jabatan yang diemban merupakan upaya dalam mendorong suksesnya mekanisme penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
"Saya berharap saudara-saudara yang diberikan kepercayaan ini agar menerimanya dengan sepenuh hati dan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," tegas Yasonna
Yasonna menyampaikan, Kemenkumham sebagai instansi yang memegang peranan penting dalam penegakan hukum dan perlindungan HAM memerlukan figur pemimpin yang tidak hanya memiliki kompetensi, tetapi juga integritas dan kemampuan untuk menginspirasi.
"Kita mempercayakan amanah kepada saudara-saudara yang dilantik untuk mengambil peran penting dalam memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara. Dalam menjalani tanggung jawab ini, ingatlah seorang pemimpin yang baik bukanlah yang banyak pengikut, melainkan mereka yang mampu mencetak para pemimpin-pemimpin baru," terangnya.
Yasonna mengungkapkan, seorang pemimpin yang sukses adalah mereka yang mengedepankan kolaborasi dan kebersamaan dalam mencapai tujuan. Suatu organisasi yang baik terletak dimana individunya diikutsertakan, diberdayakan, dan diberi ruang untuk berkontribusi. Ingatlah misi kita adalah menghadirkan pelayanan publik yang terbaik bagi masyarakat.
"Pelantikan ini bukan hanya tentang jabatan, tetapi adalah tantangan (challenge) kepada saudara ditempatkan di tempat yang baru. Sebuah tantangan untuk membuktikan diri sebagai pemimpin yang repsonsif terhadap lingkungan dan perubahan yang harus terjadi dan terhadap kebutuhan masyarakat yang begitu dinamis. Tantangan ini juga dibutuhkan kreativitas dan leadership yang baik agar saudara mampu bergerak bersama-sama untuk mencapai tujuan organisasi," ujar Yasonna
Hidup di zaman yang penuh tantangan, lanjut Yasonna, dimana teknologi berkembang dan tuntutan masyarakat yang semakin kompleks.
"Kini kita dituntut untuk proaktif dalam menciptakan solusi dan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Saya mengajak saudara untuk tidak hanya menjadi follower, tetapi menjadi leader yang siap mengambil langkah berani membawa perubahan," tegasnya.