Larantuka - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur, Marciana Dominika Jone, melakukan kunjungan ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Larantuka, Senin (30/9/2024). Dalam kunjungan tersebut, Marciana memberikan arahan kepada para ASN serta meninjau kondisi blok hunian dan berdialog dengan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Marciana menegaskan kepada seluruh jajaran ASN Rutan Larantuka agar selalu menjaga integritas, melaksanakan tugas sesuai peraturan perundang-undangan, bekerja sesuai tugas dan fungsi, dan jangan ada standar ganda agar pelaksanaan pelayanan publik tetap maksimal, baik kepada WBP maupun masyarakat. Hal ini sebagaimana pesan Menteri Hukum dan HAM RI.
"Pemenuhan hak-hak WBP harus diprioritaskan, termasuk Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Bersyarat (CB), layanan kesehatan, serta kemudahan akses layanan lainnya,” ujarnya.
Jika masih ada beberapa WBP yang belum memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS), Marciana menginstruksikan Kepala Rutan Larantuka untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat guna menyelesaikan masalah tersebut. Ketersediaan air bersih dan makanan yang layak sesuai aturan yang berlaku adalah hak mutlak bagi seluruh WBP.
"Untuk tahanan yang baru masuk, harus dilakukan identifikasi terkait pendampingan proses hukumnya, jika tahanan tersebut kurang mampu dan belum memiliki penasehat hukum petugas wajib mengarahkan agar didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum yang telah terakreditasi yaitu LBH Surya. LBH tersebut akan mendampingi baik perkara pidana, perkara perdata maupun PTUN. Bantuan ini difasilitasi oleh pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM", jelas Marciana.
Marciana juga menekankan pentingnya menjaga marwah Kementerian Hukum dan HAM dengan menjauhi hal-hal negatif, seperti judi online. Jangan ada pegawai yang terlibat judi online karena itu hanya menyesatkan hidup ASN. Selain itu, jajaran Rutan Larantuka juga diingatkan menjaga netralitas ASN saat Pilkada.
"Pegawai muda saya harapkan melanjutkan Pendidikan ke tahap selanjutnya, yang masih SMA dilanjutkan ke pendidikan S1 dan yang sudah S1 mengambil jenjang pendidikan S2. Jangan sampai terhenti dan berpuas diri hanya dalam hal Pendidikan hanya karena sudah menjadi pegawai, memotivasi diri itu sangat penting",imbuh Marciana.
Lebih lanjut, Marciana mengapresiasi Rutan Larantuka atas capaiannya karena masuk sebagai salah satu kontestasi untuk mengejar predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK). Tinggal satu langkah lagi untuk bisa meraih pencapaian tersebut, sehingga Karutan dan seluruh pegawai diharapkan memberikan pelayanan yang terbaik untuk WBP dan masyarakat mulai dari pintu masuk.
“Berikan senyuman dan tegur sapa yang ramah dari awal pintu masuk, arahkan pengunjung sesuai alur dan SOP yang berlaku. Tampilkan inovasi yang berdampak pada pelayanan publik kepada masyarakat. Walaupun tidak mudah untuk meraih predikat WBK, tetapi apabila dikerjakan dengan tulus dan sepenuh hati, raihan itu semoga akan terwujud,” jelasnya.
Usai memberikan arahan kepada pegawai, Marciana didampingi Karutan melakukan kontrol keliling blok dan kamar hunian WBP. Dalam dialog bersama WBP, Marciana mengatakan menjelang pilkada seluruh WBP wajib menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani masing-masing. Pilkada serentak akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang. "Tidak boleh ada yang saling mempengaruhi atau dipengaruhi, baik oleh petugas maupun sesama WBP.
Marciana juga berpesan agar WBP selalu menjaga kebersihan di dalam kamar hunian dan blok, serta menata barang secara baik dan rapi demi menjaga lingkungan yang sehat.
Di akhir kunjungannya, Marciana menyempatkan diri untuk mengunjungi klinik di dalam Rutan. Ia mengapresiasi keberadaan Layanan Kesehatan Keliling Rutan Larantuka (Lankeslingra) yang memberikan perawatan bagi tahanan atau narapidana yang tidak dapat mengakses klinik.
"Praktik dokter diadakan dua minggu sekali, dengan layanan darurat 24 jam. Klinik ini juga sudah berizin dan menjalin kerja sama dengan Puskesmas Nagi serta RSUD Larantuka," pungkas Marciana.