Kupang - Untuk meningkatkan kesehatan dan mewujudkan masa tua yang bahagia, sehat, mandiri dan berdaya guna, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang mengembangkan salah satu program inovatif yakni Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia (Posyandu Lansia). Sabtu (14/09/2024).
Posyandu lansia ini dilaksanakan secara rutin oleh oleh Klinik Pratama Cendana Lapas Kupang bekerja sama dengan Puskesmas Oesapa. Dimulai dengan sesi relaksasi yang dipimpin oleh dr. Rensi dari Puskesmas Oesapa Selatan, WBP lansia diberikan teknik relaksasi agar merasa lebih tenang dan siap ketika menerima penyuluhan kesehatan.
Selanjutnya, penyuluhan disampaikan oleh seorang dokter spesialis gangguan jiwa, dr. Dickson Legoh. Dalam paparannya, dr. Dickson menjelaskan beberapa diagnosa gangguan jiwa yang sering ditemukan pada pelayanan primer, seperti gangguan psikotik, depresi, kecemasan, dan demensia.
“Demensia adalah salah satu masalah kesehatan yang sering muncul pada usia lanjut. Kita harus mengenali gejalanya sejak dini agar bisa memberikan perawatan yang tepat,” jelas dr. Dikson.
Ia juga mengingatkan bahwa kondisi kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, terutama di lingkungan pemasyarakatan, di mana stres dan isolasi sosial bisa memperburuk kondisi para lansia.
Kalapas Kelas IIA Kupang, Antonius H. Jawa Gili, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Puskesmas Oesapa dan dr. Dickson Legoh atas dukungannya dalam program ini.
“Para WBP lansia sangat membutuhkan perhatian, baik secara fisik maupun psikologis. Dukungan seperti ini sangat berarti bagi mereka, yang jauh dari keluarga dan menjalani masa pidana dengan berbagai tantangan. Sentuhan psikis sangat membantu mereka menerima situasi dengan ikhlas dan menjalani pembinaan dengan baik,” ujar Antonius.
Selain penyuluhan, kegiatan kali ini juga dilengkapi dengan sesi konsultasi jiwa dan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memantau kondisi fisik para WBP lansia, seperti tekanan darah, kadar gula dan lain-lain.
Seorang peserta Posyandu Lansia, FS (68), mengungkapkan rasa syukurnya atas program ini. “Kegiatan seperti ini sangat membantu kami, bukan hanya secara fisik, tapi juga secara mental. Saya merasa lebih tenang dan senang setelah mengikuti relaksasi dan penyuluhan ini. Terima kasih kepada dokter dan semua pihak yang peduli pada kesehatan kami,” ujarnya.
Ditemui ditempat terpisah, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur, Marciana Dominika Jone, turut memberikan apresiasi atas pelaksanaan program ini. Menurut Marciana, program Posyandu Lansia di Lapas Kupang ini juga diharapkan menjadi sarana yang efektif untuk mendukung kesehatan mental dan fisik WBP lansia.
“Kami sangat mendukung berbagai upaya peningkatan pelayanan kesehatan bagi WBP, terutama bagi para lansia yang membutuhkan perhatian lebih. Program seperti Posyandu Lansia ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam menghadirkan layanan kesehatan yang menyeluruh, tidak hanya fisik, tetapi juga mental bagi para WBP,” ujar Marciana.
Marciana berharap program ini dapat terus dikembangkan dan menjadi inspirasi bagi lapas lainnya khususnya di luar NTT. Sehingga para WBP lansia, tetap mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan demi kesejahteraan mereka selama menjalani pidana.