Denpasar - Hari kedua pelaksanaan kunjungan kerja sama dan koordinasi keimigrasian Tim Kemenkumham NTT ke Kanwil Bali difokuskan pada 2 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Imigrasi yakni Kanim Kelas I TPI Denpasar dan Rudenim Denpasar, serta counter kedatangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Jumat (18/10/2024).
Tim dari NTT yang dipimpin Kadiv Administrasi, Rakhmat Renaldy dan Kadiv Keimigrasian, I. Ismoyo ini beranggotakan Kabid Perizinan dan Informasi Keimigrasian, Ferdy Maulana, Kasubbag Program dan Pelaporan, Hillon FoEs, Kakanim Kupang, Kakanim Maumere, Kakanim Labuan Bajo, dan Karudenim Kupang, serta beberapa pejabat dan staf.
Kakanim Denpasar, Ridha Sah Putra bersama jajarannya menerima dengan baik kedatangan Tim dan mengapresiasi kunjungan kerja yang dilakukan Tim dari NTT dalam rangka studi tiru melalui kunjungan lapangan terkait pelayanan publik dan capaian-capaian yang telah diraih pihaknya. Pasalnya, Kanim Denpasar telah berhasil meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pasa tahun 2018 dan bahkan predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) sejak tahun 2020.
"Dengan wilayah kerja meliputi 5 kabupaten dan 1 kota di wilayah Provinsi Bali, kami berkomitmen dan berupaya melayani masyarakat secara baik melalui jaminan layanan keimigrasian terkait waktu dan biaya, serta membangun budaya kerja dan mentalitas ASN sebagai pelayan masyarakat," ujarnya.
Selanjutnya, Renaldy menyampaikan pihaknya secara bersama-sama berkunjung agar dapat melihat langsung bagaimana upaya, kinerja, kiat-kiat, dan etos kerja jajaran Kanim Denpasar yang dapat mengantarkan pada raihan predikat WBK dan WBBM.
"Dengan kunjungan ini, kami berharap banyak hal yang dapat kami pelajari dan bawa pulang untuk membantu dalam upaya peningkatan kualitas layanan publik dan penguatan organisasi," ungkapnya.
Usai berkeliling memantau dan mempelajari proses pelayanan keimigrasian yang sementara berlangsung di Kanim Denpasar, Tim kerja sama dan koordinasi keimigrasian melanjutkan kunjungan ke counter kedatangan internasional Bandara Ngurah Rai untuk melihat langsung proses kedatangan WNA melalui autogate.
Disampaikan Ismoyo, penyediaan autogate bagi WNA merupakan bentuk peningkatan pelayanan bagi masyarakat dengan harapan dapat mengurangi tumpukan antrian penumpang sehingga mempersingkat waktu yang diperlukan untuk dilakukan pemeriksaan keimigrasian oleh petugas.
"Hal inilah yang kami amati dan pelajari bersama, agar kedepan dapat kami terapkan dan berlakukan juga di wilayah NTT yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan mempunyai tempat wisata premium yang ramai dikunjungi maskapai internasional," harapnya.
Sementara itu saat mengunjungi Rudenim Denpasar, Tim juga berkeliling dan melihat bagaimana proses layanan keimigrasian terhadap puluhan deteni yang ditahan di dalamnya.
"Melalui kunjungan ini, kami berharap kolaborasi ini terus berlanjut menjadi suatu capaian bersama untuk saling menguatkan dan mendukung, utamanya dalam kaitan dengan dukungan tusi keimigrasian kewilayahan NTT," pungkas Ismoyo. (humas/fka)