Kupang, INFO_PAS – Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kupang, Antonius H. Jawa Gili, memimpin kegiatan panen hasil pembinaan kemandirian warga binaan di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Kebun Lapas Kupang, Kamis (14/11). Kegiatan ini diikuti oleh Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja), Frence Y. Ndun bersama jajaran lainnya di bidang Kegiatan Kerja.
Adapun tanaman yang dipanen kali ini meliputi cabai dan sayur kol, yang merupakan hasil pembinaan kemandirian warga binaan asimilasi. Hasil panen tersebut akan dikonsumsi oleh WBP/internal melalui vendor karena jumlahnya masih sangat terbatas. ini juga merupakan kontribusi nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang tertuang dalam Asta Cita.
Kalapas Kupang, Antonius H. Jawa Gili, mengapresiasi hasil kerja keras warga binaan dan jajaran bidang kegiatan kerja di kebun Lapas Kupang. Ia menyoroti tantangan unik yang dihadapi Lapas Kupang, khususnya kondisi tanah yang berbatu karang, "Meski tanah di sekitar kita ini berbatu karang dan jauh dari ideal untuk bercocok tanam, kami tetap berupaya maksimal. Ini adalah bukti bahwa dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah, segala keterbatasan bisa diatasi," ujar Antonius.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya bentuk pembinaan, tetapi juga bagian dari reintegrasi warga binaan ke tengah masyarakat, "Panen sayur kol dan cabai ini menunjukkan keberhasilan program pembinaan kemandirian yang tidak hanya memberikan keterampilan kepada warga binaan tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemasyarakatan. Kami ingin masyarakat melihat bahwa proses pembinaan di sini nyata dan berdampak positif," tambahnya.
Lapas Kupang berkomitmen untuk terus mengembangkan program pembinaan kemandirian berbasis pertanian sebagai upaya mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus memberikan bekal keterampilan kepada warga binaan, "Kami berharap program ini tidak hanya menjadi bagian dari pembinaan di Lapas, tetapi juga membawa manfaat berkelanjutan bagi warga binaan setelah mereka kembali ke masyarakat," tutup Antonius.
Momentum panen kali ini menjadi pengingat akan pentingnya sinergi antara pembinaan, pemanfaatan sumber daya alam, dan kontribusi Lapas dalam mendukung agenda pembangunan nasional di bidang ketahanan pangan.(mm)