Kupang - Rumah Detensi Imigrasi Kupang mendapatkan kunjungan dari International Of Migration (IOM) Kupang, Rabu (11/09/2024). Kunjungan yang berlangsung di Ruangan Kepala Rumah Detensi Imigrasi Kupang dihadiri oleh Plt. Kepala IOM Kupang Herman Rabu dan Staf IOM Stefani Mutarti. Kegiatan ini menjadi pertemuan untuk membahas terkait perkembangan pengungsi luar negeri yang berada di bawah pengawasan Rumah Detensi Imigrasi Kupang dan IOM Kupang.
Ma’mum selaku Kepala Rumah Detensi Imigrasi Kupang menyambut baik kunjungan dari IOM Kupang.” Kami (Rudenim Kupang) pastinya terbuka dengan setiap kunjungan, apalagi ini dengan mitra kami dalam pelaksanaan tugas dan fungsi”, Ungkap Ma’mum. Saat ini untuk pengungsi di wilayah kota kupang berjumlah 171 orang yang terdiri dari WN. Afghanistan dan Pakistan dan tersebar di 3 tempat penampungan, Hotel Lavender Kupang, Hotel Ina Bo’I dan Hotel Kupang Inn. Jumlah sedikit bukan berarti tidak ada masalah, justru terkadang menimbulkan banyak masalah hingga terjadi kehebohan. Untuk masalah pengungsi ini kita memakai instrumen Peraturan Presiden nomor 125 tahun 2016 tentang Penanganan Pengungsi Dari Luar Negeri.
Berbagai langkah dan inisiatif telah diambil oleh Rumah Detensi Imigrasi Kupang dalam menangani pengungsi luar negeri. Pentingnya kerjasama antara Rumah Detensi Imigrasi Kupang dan IOM dalam memberikan perlindungan dan bantuan kepada para pengungsi. "Kami berkomitmen untuk terus mendukung dan berkolaborasi dengan IOM dalam penanganan pengungsi. Kerjasama ini sangat penting untuk memastikan para pengungsi mendapatkan perlindungan yang layak dan hak-hak mereka terpenuhi”, tambah Ma’mum.
Kunjungan ini juga menjadi ajang untuk berbagi informasi dan pengalaman terkait penanganan pengungsi luar negeri. Kami berharap dapat memperkuat sinergi dengan IOM sebagai mitra terkait dalam penanganan pengungsi. Ma’mum menutup dengan menegaskan komitmen Rumah Detensi Imigrasi Kupang untuk terus berkontribusi dalam penanganan pengungsi luar negeri dan mendukung Imigrasi yang aman, tertib, dan manusiawi.