Kupang – Dalam upaya nyata menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Kupang menggelar kegiatan pembelajaran integrasi yang menggabungkan empat mata pelajaran. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini melibatkan anak-anak binaan dengan berbagai aktivitas pembelajaran kreatif. Pada Rabu (13/11/2024) pukul 08.00 WITA, para anak binaan mengikuti sesi membuat nasi daun jeruk yang dipandu langsung oleh tutor dari SKB SPNF Kota Kupang dan tim pengajar dari LPKA Kupang.
Kegiatan ini telah dimulai sejak Senin, 11 November 2024, dan akan berakhir pada Kamis besok. Sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), pembelajaran ini diintegrasikan dengan empat mata pelajaran utama: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berfokus pada sistem pencernaan dan zat makanan, Matematika yang mengajarkan perhitungan berat badan ideal, Bahasa Indonesia dengan materi teks prosedur, serta Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya ekonomi yang membahas penyediaan bahan makanan. Keempat mata pelajaran ini digabungkan dalam satu kegiatan praktis yang sederhana namun sangat berdaya guna: pembuatan nasi daun jeruk.
Darius Tage Wea, Kepala Seksi Pembinaan LPKA Kupang yang mewakili Kepala LPKA Kupang Lukas Laksana Frans, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu bentuk konkret dari implementasi kurikulum Merdeka Belajar. “Kegiatan ini adalah langkah nyata dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka Belajar di LPKA Kupang. Anak-anak binaan diarahkan untuk menganalisis, memahami, dan mengaplikasikan materi pembelajaran dalam kehidupan nyata. Harapan kami adalah dengan model pembelajaran ini, anak-anak binaan bisa menjadi lebih cerdas dan kritis dalam berpikir,” ungkap Darius penuh optimisme.
Menurut Darius, pembelajaran terintegrasi seperti ini tidak hanya menekankan pemahaman materi akademis, tetapi juga mengasah keterampilan praktis, kolaborasi, dan kemampuan berpikir analitis. Melalui aktivitas membuat nasi daun jeruk, anak binaan belajar mengenali bahan makanan dan manfaatnya, menghitung proporsi bahan sesuai kebutuhan gizi, serta memahami prosedur langkah demi langkah dalam praktik langsung.
Marciana D. Jone, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nusa Tenggara Timur mendukung penuh atas pelaksanaan pendidikan di LPKA Kupang. Anak adalah harapan bangsa. Pendidikan bagi anak binaan di LPKA Kupang sangat penting untuk mewujudkan harapan tersebut. Beliu mendukung penuh setiap upaya yang dilakukan LPKA Kupang dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak binaan.
Di LPKA Kupang, pendidikan memang menjadi salah satu program pelayanan utama yang diwajibkan bagi semua anak binaan yang menjalani masa pembinaan. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat memberikan mereka bekal pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat saat kembali ke masyarakat.
Kegiatan pembelajaran integrasi yang menggabungkan empat mata pelajaran dalam satu kegiatan praktis ini mendapat sambutan baik dari anak-anak binaan. Mereka antusias mengikuti setiap tahap pembuatan nasi daun jeruk, yang sekaligus menambah pengetahuan mereka tentang pola makan sehat, cara mengukur bahan makanan, serta menyusun prosedur kerja.
Melalui program Kurikulum Merdeka Belajar, LPKA Kupang berharap dapat terus memberikan pendidikan yang inklusif dan relevan bagi para anak binaan. Dengan demikian, anak-anak yang berada dalam masa pembinaan dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri, terampil, dan siap menjalani kehidupan baru setelah masa pembinaan.