SoE, INFO_PAS - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB SoE, Jumat (18/10).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi warga binaan dalam proses demokrasi, khususnya menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang. Selain Warga Binaan sosialisasi yang berlangsung di Aula Rutan SoE tersebut juga diikuti petugas Rutan.
Kepala Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih Dan Partisipasi Masyarakat KPU TTS, Fatimah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pendidikan politik yang inklusif. Ia menyampaikan tujuan Ia dan tim nya hadir di Rutan SoE untuk mensosialisasikan Pendidikan Pemilih bagi Warga Binaan maupun petugas agar dapat digunakan sebagai referensi, rujukan dan pengetahuan dalam Pilkada mendatang.
"Tujuan Kami di sini untuk mensosialisasikan Pendidikan Pemilih bagi Kita semua agar Kita tahu kapan Kita memilih dan bagiamana cara memilih yang tepat," ujarnya.
Lebih lanjut Fatimah juga menjelaskan Pemilihan pada Pilkada bukan baru pertama kali dilakukan namun dilakukan setiap lima tahun sekali. Ia juga berharap melalui sosialisasi yang di gelar, pemilih di Rutan SoE yang merupakan Tempat Pemungutan Suara (TPS) lokasi khusus dapat menggunakan hak pilih dengan baik dan benar sesuai dengan pilihan masing-masing pemilih.
“Ini juga sekedar mengingatkan bagaimana Bapak, Ibu memilih dengan baik di TPS nantinya,” imbuhnya.
Dalam sosialisasi tersebut, tim KPU TTS menjelaskan berbagai aspek penting terkait Pilkada mendatang, Pilkada serentak sendiri dilaksanakan tanggal 27 November 2024 mendatang. Di Kabupaten TTS terdapat 5 calon Bupati dan calon Wakil Bupati sedangkan untuk Gubernur NTT terdapat 3 Calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur.
Kepala Rutan SoE, Nixon G. L. Osingmahi melalui Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Onisimus Tahun menyambut baik inisiatif KPU TTS dalam sosialisai ini. "Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi Kami Petugas maupun warga binaan kami. Mereka tetap memiliki hak pilih dan penting bagi mereka untuk menggunakan hak tersebut secara cerdas dan bertanggung jawab," tambahnya.