Kupang - Menindaklanjuti nota dinas yang dikeluarkan oleh Kepala Rutan Kupang, Ka KPR Rutan Kupang, Yohanes A. Radja mengumpulkan seluruh kepala kamar hunian warga binaan. Pertemuan ini bertujuan untuk memberikan pengarahan terkait pengelolaan limbah makanan di dapur Rutan Kupang. Upaya ini diharapkan dapat mendukung kegiatan pembinaan kepribadian melalui program asimilasi luar, Jumat (20/09/2024).
Yohanes A. Radja menyampaikan bahwa limbah makanan sisa hasil pengolahan di dapur Rutan Kupang akan dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan pembinaan kepribadian dalam program asimilasi luar seperti pembuatan pupuk dan lain-lain. Pemanfaatan limbah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah, bukan hanya dalam aspek pengelolaan lingkungan yang lebih baik, tetapi juga sebagai bagian dari program pembinaan bagi warga binaan.
Yohanes juga menjelaskan akan menunjuk salah satu petugas pembinaan kepribadian di Rutan Kupang yang nanti akan ditugaskan secara khusus untuk mengambil limbah makanan sisa dari dapur. Tugas ini diberikan untuk memastikan bahwa pengelolaan limbah berjalan sesuai prosedur dan limbah makanan tersebut dapat digunakan secara efektif dalam berbagai kegiatan asimilasi maupun pelatihan yang mendukung pembentukan keterampilan serta sikap tanggung jawab warga binaan.
“Selain petugas pembinaan kepribadian, tidak ada pihak lain yang diizinkan untuk membawa keluar limbah makanan sisa dari dapur Rutan Kupang. Kebijakan ini diberlakukan untuk memastikan pengelolaan limbah dilakukan secara tertib. Dengan pembatasan ini, Rutan Kupang ingin mencegah terjadinya penyalahgunaan atau pengeluaran limbah di luar keperluan yang ditentukan. Langkah ini juga menjadi bagian dari pengawasan dan kontrol terhadap penggunaan sumber daya di dalam lingkungan Rutan,” ujar Yohanes.
Semua hasil pengolahan limbah makanan di dapur Rutan Kupang wajib dilaporkan secara berjenjang kepada Kepala Rutan Kupang. Laporan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh proses pengelolaan limbah berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan dimanfaatkan dengan maksimal dalam program pembinaan kepribadian. Dengan adanya sistem pelaporan berjenjang, pengawasan terhadap pemanfaatan limbah makanan dapat dilakukan secara transparan, sehingga setiap langkah dan hasil pengelolaan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini juga memungkinkan Kepala Rutan untuk memantau efektivitas program serta mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan,” tutupnya.