Kupang, INFO_PAS – Lapas Kelas IIA Kupang berkolaborasi dengan Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam upaya menjaga kesehatan mental Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Sabtu (26/10). Kegiatan ini juga merupakan bentuk dukungan Lapas Kupang terhadap program pengabdian masyarakat yang diinisiasi oleh IPK NTT, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober.
Tujuan dari kegiatan kolaboratif ini adalah untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kesehatan mental di kalangan WBP, serta menyediakan dukungan psikologis bagi mereka yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini, Lapas Kupang ingin menciptakan lingkungan yang lebih sehat secara mental, sehingga para WBP dapat menjalani masa pembinaan dengan lebih baik.
Kalapas Kupang, Antonius H. Jawa Gili, menyatakan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan komitmen Lapas Kupang dalam memberikan layanan yang holistik kepada WBP, termasuk dari sisi kesehatan mental, “Kami berharap, dengan adanya dukungan dari tim IPK NTT, para warga binaan dapat merasakan dampak positif yang berkelanjutan terhadap kesejahteraan mental mereka,” ujarnya.
Lebih lanjut, Antonius juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan lingkungan pembinaan yang optimal, “Kami terus berupaya meningkatkan kualitas pembinaan di Lapas Kupang, termasuk melalui kerja sama dengan berbagai pihak seperti IPK NTT, agar para WBP mendapatkan pembinaan yang menyeluruh, baik secara fisik maupun mental,” tambahnya.
Maria Agustina Tokan, S.Psi., M.Psi., Psikolog, salah satu anggota IPK NTT yang terlibat dalam kegiatan ini juga menyampaikan penjelasannya. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang mereka laksanakan, di mana sasaran yang tepat adalah Lapas dan Rutan, "Tim melakukan pengkajian psikologi terhadap para warga binaan untuk mengidentifikasi masalah yang mereka hadapi, kemudian dilanjutkan dengan sesi konseling dan evaluasi bagi tiga orang warga binaan yang sedang menjalani terapi pengobatan," ujar Maria Agustina.
Harapannya, dengan pendekatan ini, para WBP dapat menerima dukungan yang lebih personal dan efektif dalam mengatasi masalah kesehatan mental mereka, “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi WBP, sehingga mereka dapat merasa lebih didukung dan dipahami dalam menghadapi tantangan kehidupan di dalam Lapas,” tambahnya.
Dengan adanya kegiatan ini, baik Lapas Kupang maupun IPK NTT berkomitmen untuk terus mengedepankan pentingnya kesehatan mental bagi semua pihak, khususnya bagi WBP yang sedang menjalani proses pembinaan.(mm)