Larantuka – Warga binaan Rumah Tahanan Negara Kelas llB (Rutan) Larantuka menjalani kegiatan pembinaan rohani di mushola rutan, sebagai upaya untuk meningkatkan spiritualitas dan moralitas mereka. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh warga binaan beragama Islam dan dipimpin oleh ustadz perwakilan dari Kementerian Agama Flores Timur, (25/10).
Pembinaan rohani yang dilaksanakan setiap pekan ini mencakup ceramah agama, pembacaan Al-Qur'an, dan diskusi mengenai nilai-nilai keislaman. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal spiritual serta memperkuat iman warga binaan selama menjalani masa hukuman.
Kepala Rutan Larantuka, Andri Setiawan menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan yang lebih luas, yang mencakup aspek spiritual, sosial, dan keterampilan. Diharapkan melalui pembinaan ini, warga binaan dapat lebih memahami ajaran agama dan berupaya untuk memperbaiki diri.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang di laksanakan di rutan, bukan hanya untuk warga binaan beragama islam, tapi untuk semua warga binaan, ada yang beragama kristen dan juga katholik. Dengan kegiatan ini di harapkan para warga binaan dapat lebih memahami ajaran agama dan mereka dapat memperbaiki diri mereka menjadi lebih baik lagi kedepan nya”, ujar Andri.
Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antar warga binaan, tetapi juga menciptakan suasana yang lebih kondusif dalam menjalani kehidupan sehari-hari di rutan. Para warga binaan terlihat antusias mengikuti setiap sesi, dengan harapan dapat menerapkan nilai-nilai yang diajarkan dalam kehidupan mereka di masa depan.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Ham NTT, Marciana D. Jone berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut dan ditingkatkan, dengan melibatkan lebih banyak tokoh agama dan masyarakat. Selain itu, Marciana menekankan pentingnya kolaborasi antara rutan dan lembaga keagamaan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi warga binaan. Dengan dukungan yang kuat, diharapkan program pembinaan rohani ini dapat memberikan dampak positif dan mendalam, membantu warga binaan dalam perjalanan mereka menuju reintegrasi sosial.