Kupang - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kupang terus memperkuat komitmennya dalam memberikan pelayanan pendidikan berkualitas bagi Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH). Pada Kamis (31/10/2024), tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari Direktorat Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) bersama Pusat Kurikulum dan Pembelajaran BSKAP-Kemendikbudristek melakukan kunjungan langsung ke LPKA Kupang. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 WITA hingga selesai, bertujuan untuk melihat langsung pelaksanaan kurikulum pembelajaran bagi ABH di LPKA Kupang.
Kunjungan tim monev ini merupakan bagian dari tindak lanjut program Piloting Kurikulum Pembelajaran Bagi ABH di tujuh wilayah LPKA sebagai bagian dari Program Prioritas Nasional. Tim yang berjumlah tujuh orang ini dipimpin oleh beberapa pejabat penting, di antaranya Dyah Wandansari selaku pokja Pembinaan Anak Binaan pada Ditjenpas, Anita Purnomosari selaku Ketua Yayasan Trimurti, Teguh Imanto dari pokja Pelayanan Tahanan dan Anak pada Dit. Yantah dan Anak, Agung Kurniawan selaku Kasubag TU pada Ditjenpas, Yeni Setiawati sebagai PJ Bidang Pendidikan Non-Formal pada Ditjenpas, dan Parlindungan Siregar sebagai Anggota Bidang Pendidikan Non-Formal. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham NTT, Maliki, turut mendampingi kegiatan ini bersama Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham NTT, Marciana D. Jone.
Kedatangan tim disambut hangat oleh para anak binaan melalui pertunjukan tari Ja’i khas Nusa Tenggara Timur, menciptakan suasana penuh semangat dan kehangatan. Setelah penyambutan, rombongan diarahkan menuju Aula LPKA Kupang untuk melanjutkan agenda kegiatan.
Dalam sambutannya, Lukas Frans, Kepala LPKA Kupang, menyampaikan apresiasi atas kunjungan tim monev. Ia juga memaparkan perkembangan yang signifikan dalam pelayanan pendidikan di LPKA Kupang sejak dimulainya program piloting kurikulum ini. “Sejak dilaksanakan kegiatan piloting, kami telah banyak mengalami perkembangan dalam proses pendidikan anak binaan. Kami berharap, kegiatan ini dapat menjadi dasar yang kuat untuk lebih meningkatkan pelayanan pendidikan bagi anak binaan di masa mendatang,” ujarnya.
Maliki, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham NTT, dalam paparannya juga mengakui adanya progres positif dalam pendidikan di LPKA Kupang. Ia menegaskan bahwa kemajuan ini terwujud berkat dukungan dari berbagai pihak, termasuk tim monev dan lembaga pendidikan yang berperan aktif.
Dyah Wandansari, perwakilan dari tim monev, menekankan pentingnya perhatian khusus terhadap pendidikan ABH. Menurutnya, pendidikan bagi anak binaan merupakan investasi penting bagi masa depan bangsa. “Mereka ini adalah anak-anak yang kelak akan menentukan arah masa depan bangsa. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita memberikan mereka kesempatan pendidikan yang layak,” ungkapnya dengan penuh harapan.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi monitoring dan evaluasi yang melibatkan interaksi langsung dengan para anak binaan. Tim monev meninjau aktivitas pendidikan anak binaan yang terbagi dalam beberapa kelompok kreatif, seperti kelompok memasak nasi goreng, kelompok membuat jamu, kelompok melukis, dan kelompok belajar mengajar. Beberapa anak binaan juga dipilih untuk diwawancarai oleh tim guna mengevaluasi pemahaman dan perkembangan mereka dalam proses pembelajaran.
Dalam sesi wawancara, Kepala LPKA Kupang didampingi oleh Kasi Pembinaan serta guru dan tutor dari SPNF SKB Kota Kupang, yang berperan aktif dalam mendampingi proses pendidikan di LPKA. Selama wawancara, para anak binaan menunjukkan antusiasme yang tinggi, memberikan kesan positif terhadap upaya rehabilitasi yang sedang berlangsung di LPKA Kupang.
Kegiatan monev ini tidak hanya memperlihatkan komitmen Ditjenpas dan Kemendikbudristek dalam memberikan pendidikan berkualitas bagi ABH, tetapi juga mencerminkan sinergi positif antara pemerintah dan LPKA Kupang dalam memperkuat pelayanan pendidikan yang lebih inklusif. Hal ini menjadi langkah konkret untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak binaan, melalui pendidikan yang mendukung proses pembentukan karakter serta keterampilan hidup mereka.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pelayanan pendidikan di LPKA Kupang semakin optimal dan mampu menjadi model pembinaan yang inspiratif bagi LPKA lainnya di Indonesia.