RUKUN BERSINAR - Sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP) di Rutan Kupang dihadiri oleh Kasubsi Pelayanan Tahanan, Carlo Barbier sebagai ketua, bersama dengan Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka KPR), Yohanes A. Radja, Wali Pemasyarakatan, serta para anggota sidang TPP lainnya. Sidang kali ini menghadirkan tiga orang petugas Pembimbing Kemasyarakatan (PK) yang terdiri dari dua PK Muda, Jusuf Lobe dan Hefer Lona, serta satu PK Pertama, Febi Baria. Sidang ini membahas 22 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang diusulkan untuk berbagai program pembinaan, Jumat (23/08/2024).
Kegiatan sidang TPP yang dimulai pada pukul 10.30 WITA berlangsung di Aula Gereja Rutan Kupang. Kasubsi Pelayanan Tahanan kemudian membuka kegiatan dengan sambutan, sekaligus memberikan kesempatan kepada seluruh anggota sidang untuk menyampaikan pendapat, usul, maupun saran. Hal ini dilakukan untuk memastikan proses pembinaan berjalan dengan baik dan efektif, serta untuk mendukung keberhasilan program yang diusulkan.
Dalam sidang tersebut, terdapat 8 WBP yang diusulkan untuk program integrasi, 4 WBP untuk asimilasi luar tembok, dan 10 WBP sebagai tamping dapur. Petugas PK Muda, Jusuf Lobe, memberikan arahan penting kepada para WBP agar tetap mematuhi aturan selama menjalani program pembinaan. Ia menekankan pentingnya menjaga perilaku agar tidak melakukan pelanggaran yang dapat merugikan diri sendiri. "Ikuti setiap program yang telah dibuat oleh Rutan Kupang dengan sebaik-baiknya sebagai bekal saat bebas nantinya," ujarnya.
Selain itu, Yohanes A. Radja juga memberikan penekanan khusus kepada para WBP yang namanya telah masuk dalam program asimilasi luar tembok. Beliau mengingatkan bahwa program ini bukan berarti WBP tersebut langsung dikeluarkan untuk mengikuti kegiatan asimilasi, melainkan tetap harus melalui penilaian petugas dan pengawal. Oleh karena itu, WBP diharapkan untuk tetap menjaga sikap dan perilaku selama berada di dalam Rutan, karena setiap tindakan akan dinilai oleh petugas.
Yohanes A. Radja juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan dapur, terutama bagi para WBP yang bertugas sebagai tamping dapur. "Selalu jaga kebersihan dapur agar selalu bersih dan rapi, karena dapur adalah tempat untuk memproduksi dan menyiapkan semua jenis makanan bagi warga binaan," tegasnya.
Sidang TPP ini menjadi bagian dari upaya Rutan Kupang dalam memastikan setiap WBP mendapatkan pembinaan yang maksimal dan mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat dengan perilaku yang lebih baik.