Kupang - Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran akan resistensi antibiotik yang semakin mengkhawatirkan, Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kupang telah menggelar kegiatan sosialisasi yang bertujuan untuk mengedukasi narapidana dan tahanan tentang penggunaan antibiotik yang bijak dan pencegahan infeksi. (Rabu, 17/07/2024).
Kegiatan yang diadakan pada hari Rabu kemarin tersebut dihadiri oleh 42 Tahanan dan Narapidana. Acara ini merupakan bagian dari upaya pencegahan yang dilakukan oleh pihak Rutan melalui klinik pratama yang dikomandai oleh dr. Adi Nugroho, mengingat pentingnya masalah resistensi antibiotik yang telah menjadi ancaman serius bagi kesehatan global.
Dalam sambutannya, Kepala Rutan Kupang, L. Soelistyoadi, menekankan bahwa resistensi antibiotik bukanlah masalah yang hanya terbatas di luar Rutan, namun juga menjadi perhatian penting di dalam sistem pemasyarakatan. "Kami harus bersama-sama mengambil langkah-langkah preventif untuk melindungi kesehatan kita semua. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat memperburuk masalah ini," ujarnya.
Kegiatan sosialisasi ini yang dibawakan oleh dr. Adi Nugroho selaku dokter ahli pertama Rutan Kupang, melibatkan sesi edukasi tentang penggunaan antibiotik yang bijak, bahaya dari resistensi antibiotik, serta praktik kebersihan yang perlu dijaga di dalam lingkungan Rutan. Narapidana diberikan informasi mendalam mengenai pentingnya mengikuti petunjuk penggunaan antibiotik sesuai dengan resep dokter, serta cara-cara untuk mencegah infeksi yang dapat memicu penggunaan antibiotik yang berlebihan.
Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi awal dari perubahan perilaku yang positif di lingkungan Rutan, serta membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya merawat kesehatan dengan bijak. Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kupang berkomitmen untuk terus melaksanakan kegiatan-kegiatan edukasi dan meningkatkan upaya pencegahan untuk mengurangi risiko resistensi antibiotik di masa yang akan datang. Dengan demikian, upaya ini tidak hanya berdampak pada kesehatan individu di dalam Rutan, tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam upaya global untuk mengatasi resistensi antibiotik.