KUPANG- Direktur Teknologi Informasi dan Kerja Sama Pemasyarakatan, Marselina Budiningsih beserta tim melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Kupang yang merupakan satu-satunya Lapas Perempuan di bawah naungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nusa Tenggara Timur yang dipimpin oleh Marciana D. Jone selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTT, Rabu (03/01/2024)
Kedatangan Direktur TI dan Kerja Sama yang disambut baik oleh seluruh jajaran Lapas Perempuan Kupang tersebut bertujuan untuk mengevaluasi dan memperkuat penggunaan teknologi informasi dalam pengelolaan Lapas, dan membahas potensi pengembangan kerja sama yang dapat meningkatkan kualitas Layanan Pemasyarakatan serta memberikan dukungan terkait pengelolaan keterampilan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lapas Perempuan Kupang, sekaligus melihat langsung implementasi program pemberdayaan Warga Binaan.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur TI dan Kerja Sama melihat secara langsung proses pembinaan kemandirian berupa menenun yang merupakan program unggulan dari Lapas Perempuan Kupang. Beliau mengapresiasi semangat juang Warga Binaan dalam membuat suatu kain tenun khas dari NTT, serta mengapresiasi keindahan kain motif yang dihasilkan oleh mereka.
Direktur TI dan Kerja Sama juga berkesempatan melakukan dialog singkat bersama Warga Binaan di blok/kamar hunian Warga Binaan. Tak lupa, Beliau juga meninjau langsung kegiatan di dapur Nukninu Lapas Perempuan Kupang.
Dalam kunjungan tersebut, Marselina menekankan akan pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan Lapas, khususnya melalui Sistem Database Pemasyarakatan (SDP) yang telah diterapkan di berbagai Lapas di Indonesia.
“Sistem ini memungkinkan pengelolaan data warga binaan secara lebih efektif, efisien dan transparan serta mendukung akuntabilitas dalam pelaksanaan tugas pemasyarakatan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Beliau juga menekankan pentingnya pengembangan keterampilan WBP sebagai bagian dari program rehabilitasi dan reintegrasi sosial serta menyoroti akan pelaksanaan kerja sama/kolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta untuk mendukung pelatihan keterampilan yang lebih variatif dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
“Dengan memiliki keterampilan yang memadai, para Warga Binaan diharapkan untuk lebih siap beradaptasi dengan kehidupan masyarakat setelah menyelesaikan masa tahanan,” Ujar Marselina.
Di lain kesempatan, Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang, Dewi Andriani menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan dari Direktorat Teknologi Informasi dan Kerja Sama Pemasyarakatan dalam pengembangan keterampilan WBP. Menurutnya, program keterampilan di Lapas Perempuan Kupang telah menjadi salah satu prioritas utama dalam proses pembinaan, mulai dari pelatihan menjahit, tata boga, hingga kerajinan tangan yang diharapkan dapat memberi manfaat jangka panjang bagi WBP. Melalui kunjungan ini, diharapkan sinergi antara Lapas Perempuan dan Direktorat Teknologi Informasi dan Kerja Sama Pemasyarakatan semakin kuat dalam mengelola dan meningkatkan program-program keterampilan Warga Binaan.
Dengan dukungan teknologi informasi dan kolaborasi lintas sektor, diharapkan WBP dapat mengembangkan keterampilan yang relevan, produktif dan mendukung proses reintegrasi sosial yang sukses setelah masa tahanan berakhir.
Kontributor : Humas Lapas Perempuan Kupang