Kupang - Imigrasi Kupang menerima kunjungan, Zhang Zhisheng, Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar pada Selasa (16/7/2024). Zhang yang datang bersama Zhu Yu, Deputi Konsul di Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar, diterima langsung oleh Nanang Mustofa, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang. Nanang yang saat itu juga didampingi, Andrianto Piro Ndoda, Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian, menerima Zhang di ruang kerjanya.
"Ini kunjungan silahturahmi", ujar Nanang saat dikonfirmasi. "Tuan Zhang ini Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar yang baru dan kebetulan NTT ini, masuk dalam wilayah kerjanya, makanya untuk membangun sinegitas yang baik antara Konsulat Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar dengan Imigrasi Kupang, beliau menyempatkan diri untuk memperkenalkan diri serta menjalin silahturahmi", jelasnya lagi saat itu.
Lebih lanjut, Nanang juga menjelaskan bahwa sinergitas yang dibangun ini berkaitan dengan pengawasan yang dilakukan Imigrasi Kupang terhadap warga negara Tiongkok yang sedang berada dalam wilayah kerja Imigrasi Kupang. Selain itu juga terkait 7 (tujuh) WN Tiongkok yang menjadi korban Tindakan Pidana Perdagangan Manusia (TPPM) beberapa waktu lalu. Ke-7 (tujuh) WN Tiongkok tersebut masih dalam pengawasan Imigrasi Kupang dan masih ditempatkan di Rumah Detensi Imigrasi Kupang. Saat ini, mereka masih belum dipulangkan ke negaranya karena masih dibutuhkan sebagai saksi dalam kasus TPPM yang saat ini masih ditangani pihak Kepolisian.
"Ya, selain menjalin silahturahmi, kami juga membahas ke-7 (tujuh) WN Tiongkok yang masih dalam pengawasan Imigrasi Kupang itu", ujar Nanang saat ditanya terkait pokok pembicaraan dalam kunjungan tersebut. "Dari pembicaraan tersebut, intinya bahwa Konsul RRT di Denpasar menanyakan bagaimana kondisi ke-7 (tujuh) warga negaranya dan sudah sampai mana tahap pemeriksaan terhadap mereka serta kapan mereka bisa dipulangkan. Konsul RRT di Denpasar siap membantu bila dibutuhkan dan siap untuk membantu pemulangan ke-7 warga negaranya tersebut", ujarnya menjelaskan.(*/em)