Kupang,– Dalam upaya meningkatkan kualitas literasi di kalangan anak binaan, Balai Bahasa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, menyelenggarakan program pemberdayaan komunitas penggerak literasi di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kupang. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dimulai pada Kamis (17/10/2024), pukul 09.00 WITA, dan bertempat di aula LPKA Kupang.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Seksi Pembinaan LPKA Kupang, Darius Tage Wea, yang mewakili Kepala LPKA Kupang, Lukas Laksana Frans, serta pejabat struktural lainnya di LPKA. Sementara itu, tim dari Balai Bahasa Provinsi NTT dipimpin langsung oleh Kepala Balai Bahasa, Elis Setiati.
Program ini bertujuan untuk memberdayakan anak binaan dalam hal literasi, memperkuat kemampuan membaca, menulis, serta memahami informasi secara kritis dan produktif. Hal ini menjadi salah satu perhatian penting dari LPKA Kupang, yang berada di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kanwil NTT, dipimpin oleh Marciana D Jone. Dalam proses pembinaan, LPKA Kupang terbuka terhadap kolaborasi dari berbagai pihak yang memiliki kepedulian dalam mendukung pendidikan dan perkembangan anak binaan.
Dalam sambutannya, Kepala Balai Bahasa Provinsi NTT, Elis Setiati, menyampaikan pesan motivasi yang menggugah semangat anak binaan. “Saya sangat yakin bahwa jika kalian ingin sukses, kuncinya adalah belajar dan terus belajar. Jangan takut untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit, karena semua itu bisa diraih dengan usaha dan ketekunan mulai dari sekarang,” ucap Elis dengan penuh semangat, memotivasi anak-anak untuk berani bermimpi besar.
Mewakili Kepala LPKA Kupang, Darius Tage Wea menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Balai Bahasa Provinsi NTT atas perhatian dan dukungan terhadap anak binaan LPKA. “Kami sangat berterima kasih atas kegiatan ini yang sangat bermanfaat bagi perkembangan anak binaan kami. Literasi memang menjadi fokus pembinaan kami, dan kegiatan ini adalah kontribusi besar dalam meningkatkan kemampuan literasi mereka,” ujar Darius dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan kreatif, yang sangat diperlukan untuk membentuk karakter anak-anak dalam menghadapi tantangan masa depan.
Setelah sesi pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari narasumber yang memberikan materi seputar literasi, termasuk teknik membaca kritis, menulis kreatif, dan pemahaman terhadap informasi media. Para anak binaan terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi. Mereka aktif bertanya dan berpartisipasi dalam diskusi, menunjukkan minat besar terhadap peningkatan literasi.
Kegiatan ini menjadi wadah yang positif bagi anak binaan untuk menyalurkan bakat dan kemampuan mereka dalam bidang literasi. Selain itu, program ini diharapkan dapat membangun rasa percaya diri mereka serta memberikan harapan baru untuk masa depan yang lebih baik.
Kegiatan ini tidak hanya diharapkan mampu meningkatkan kemampuan literasi anak binaan, tetapi juga menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi muda yang memiliki pemahaman luas serta keterampilan berpikir kritis. Balai Bahasa NTT dan LPKA Kupang berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak yang lebih besar di masa mendatang.
Pemberdayaan literasi di lingkungan LPKA merupakan salah satu bentuk nyata dukungan terhadap hak pendidikan bagi semua anak, termasuk anak-anak yang sedang menjalani masa pembinaan. Dengan literasi yang kuat, diharapkan mereka dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setelah menyelesaikan masa pembinaan.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bukti perhatian Balai Bahasa Provinsi NTT terhadap pengembangan literasi, tetapi juga komitmen LPKA Kupang dalam memberikan pembinaan terbaik bagi anak binaannya. Antusiasme yang tinggi dari para peserta menunjukkan betapa pentingnya program seperti ini dalam membentuk masa depan mereka.