Kupang, INFO_PAS – Sebuah langkah inovatif diambil oleh Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas I Kupang dalam upaya pembinaan spiritual anak binaannya. Sebanyak 23 anak binaan beragama Protestan diberi kesempatan untuk mengikuti ibadah di luar tembok LPKA, bertempat di Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Hosana Sungkaen, pada Minggu (01/09/2024).
Inovasi layanan ini dipelopori oleh Lukas Laksana Frans, Kepala LPKA Kupang, sebagai upaya memberikan pengalaman rohani yang berbeda kepada anak binaan. Program ini dirancang untuk memperkuat mental dan spiritual mereka, serta mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat melalui proses integrasi. Hal ini sejalan dengan yang ditekankan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nusa Tenggara Timur, Marciana D. Jone.
Kegiatan ibadah yang dimulai pukul 08.00 WITA ini dipimpin oleh Pendeta Sandra Foenay. Dalam suasana khidmat, para anak binaan turut menyumbangkan dua buah lagu pujian, memperlihatkan semangat dan bakat mereka dalam bernyanyi.
Pendekatan ini tidak hanya menjadi ajang pembinaan rohani, tetapi juga merupakan bentuk upaya rehabilitasi yang memberikan dampak positif bagi perkembangan mental anak-anak binaan. Program ini pun telah menjadi agenda rutin yang dilaksanakan satu kali setiap bulan, menunjukkan komitmen LPKA Kupang dalam menciptakan lingkungan yang mendukung proses pembinaan menyeluruh bagi anak-anak yang berada dalam pembinaannya.
“Kami ingin mereka merasakan suasana ibadah di luar, sebagai bagian dari persiapan mental dan spiritual mereka ketika kembali ke masyarakat,” ujar Lukas Laksana Frans.
Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak binaan dapat lebih siap dan mantap menjalani kehidupan baru yang lebih baik setelah keluar dari LPKA.