Kalabahi, INFO_PAS - Sebagai wujud dalam mengimplementasikan program pembinaan rohani terhadap Warga Binaan, Lapas Kalabahi bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Alor menggelar Ibadah yang diikuti oleh Warga Binaan beragama Kristen dan Katolik pada hari Kamis (05/09).
Ibadah ini digelar di 2 tempat yang berbeda dimana ibadah umat Kristen dilaksanakan di Gereja Zoar Lapas, sedangkan ibadah umat Katolik bertempat di Ruang Sidang TPP. Dalam kegiatan ini hadir sebagai pembicara yaitu Penyuluh Agama Kristen Kemenag Kab. Alor, Simon Anderias Moll dan Penyuluh Agama Katolik Unit Kerja Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kemenag Kab. Alor, Tania S. Subang.
Kegiatan ibadah ini bukan sekedar program pembinaan saja namun ada tujuan untuk mendekatkan hati dan jiwa Warga Binaan kepada Tuhan agar diberikan ketenangan dan kelancaran selama menjalani masa hukuman di lapas.
Kalapas Kalabahi, Yusup Gunawan, menerangkan bahwa kegiatan ibadah ini adalah kegiatan yang dilakukan secara rutin setiap minggunya agar Warga Binaan dapat semakin terbina spiritualitasnya sehingga dapat menjadi insan yang lebih baik lagi. Yusup juga menyampaikan pesannya kepada Warga Binaan, "Apapun kesalahan kalian di masa lalu, tetap ingat untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara beribadah kepadanya. Kualitas diri yang baik tercermin dari seberapa baik tingkat spiritualitasnya."
Seluruh rangkaian ibadah berlangsung dengan aman dan tenang. Di tempat yang berbeda, ibadah Warga Binaan Katolik yang dipimpin oleh Tania S. Subang, membahas tentang pentingnya membangun kerendahan hati dan pertobatan untuk mengakui kemahakuasaan Allah. "Mari kita mengakui kemahakuasaan Allah yang mengkaruniakan rahmat yang berlimpah bagi manusia sehingga kita bisa menjadi pribadi yang melayani sesama tanpa memandang perbedaan yang ada," ucap Tania.
Menanggapi kegiatan tersebut, Kakanwil Kemenkumham NTT, Marciana D. Jone, menyampaikan agar seluruh UPT Pemasyarakatan di Lingkungan Kanwil NTT dapat menjalankan program pembinaan rohani kepada Warga Binaannya secara berkesinambungan agar dapat membentuk karakter Warga Binaan yang religius serta kelak dapat diterima dengan baik di masyarakat. (Humas_FW)