KUPANG - Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIB Kupang di bawah pengawasan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Nusa Tenggara Timur, Marciana D. Jone menerima kunjungan monitoring dan evaluasi kearsipan dari Biro Umum Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI. Kedatangan tersebut diterima langsung oleh Kepala Lapas Perempuan Kupang, Dewi Andriani beserta jajarannya, Selasa (17/09/2024).
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka untuk menilai dan memastikan bahwa pengelolaan arsip di Lapas Perempuan Kupang telah sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku.
Dalam kesempatan tersebut, Dewi menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik kunjungan ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan serta memaksimalkan kualitas pengelolaan arsip di lingkungan Lapas Perempuan Kupang.
“Lapas Perempuan Kupang sendiri akan terus berupaya untuk menjaga kearsipan dengan baik karena arsip merupakan bagian penting dari administrasi yang harus dikelola secara profesional,” ujar Dewi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua dari Tim Biro Umum, Dewi Haryati menyampaikan bahwa pengelolaan arsip yang baik merupakan salah satu indikator tata kelola pemerintahan yang baik. Arsip yang terkelola dengan baik tidak hanya berfungsi sebagai bukti legal, tetapi juga sebagai alat pendukung pengambilan keputusan yang efektif.
“Oleh karena itu, kunjungan monitoring dan evaluasi ini dilakukan yang merupakan bagian dari program rutin Biro Umum Sekjen Kemenkumham untuk memastikan bahwa setiap unit pelaksana teknis di bawah Kemenkumham menjalankan pengelolaan arsip sesuai dengan ketentuan dan standar yang berlaku. Dengan adanya monev ini, diharapkan Lapas Perempuan Kupang dapat terus meningkatkan kualitas tata kelola kearsipannya,” tutur Haryati.
Kemudian Tim monev dari Biro Umum Sekjen Kemenkumham melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap sistem kearsipan di Lapas, termasuk tata cara penyimpanan, pemeliharaan dan penggunaan arsip. Selama kunjungan tersebut, tim juga memberikan beberapa catatan dan rekomendasi terkait upaya peningkatan pengelolaan arsip, seperti pentingnya digitalisasi arsip dan pelatihan sumber daya manusia untuk memahami teknis pengelolaan arsip modern.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Sonny Al Haffi menyampaikan bahwa hasil dari monitoring dan evaluasi ini akan menjadi bahan evaluasi internal bagi Lapas Perempuan Kupang untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem kearsipan, sehingga mampu mendukung kelancaran operasional dan pelayanan kepada pegawai, warga binaan maupun masyarakat secara optimal.
Tak lupa, tim dari Biro Umum juga berkesempatan melihat langsung pelatihan keterampilan unggulan Lapas Perempuan Kupang yaitu menenun.
Kontributor: Humas Lapas Perempuan Kupang
