Kupang - Kanwil Kemenkumham NTT menggelar Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-114 Tahun 2022 di Halaman Kantor Wilayah, Jumat (20/5/2022). Upacara diikuti Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana Dominika Jone selaku Inspektur Upacara, Kepala Divisi Pemasyarakatan, Herman Sawiran, Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, I Gusti Putu Milawati, Pejabat Administrator dan Pengawas, serta JFT dan JFU. Peringatan Harkitnas tahun ini mengangkat tema “Ayo Bangkit Bersama”.
Upacara diisi dengan pengibaran bendera Merah Putih dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, pembacaan naskah Pancasila, serta pembacaan naskah UUD 1945 dan Panca Prasetya Korpri. Dalam amanatnya, Kakanwil Marciana membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate.
Seluruh peserta upacara diajak menelaah kembali sisi historis di balik peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Dimana Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1948 sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia. Organisasi pergerakan pertama yang didirikan Dr. Sutomo ini menggagas semangat persatuan yang diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.
“Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia,” ujar Marciana.
Lebih lanjut dikatakan, semangat Boedi Oetomo masih relevan untuk dikontekstualisasikan pada kehidupan berbangsa saat ini. Utamanya ditengah krisis pandemi COVID-19 dan konflik Ukraina – Rusia yang menyebabkan kondisi ekonomi global serta geopolitik menjadi tidak stabil. Dalam konteks ini, kebangkitan nasional patut dimaknai sebagai upaya kolektif bangsa untuk memperkuat persatuan bangsa.
Pada sisi penanganan COVID-19 di tingkat nasional, upaya yang dilakukan bangsa Indonesia telah menunjukkan hasil yang positif. Hal tersebut ditunjukkan dengan penurunan kasus baru harian dan capaian vaksinasi dosis kedua yang sudah mencapai 79 persen.
“Namun demikian, kita patut tetap waspada dan terus meningkatkan disiplin protokol kesehatan. Penanganan COVID-19 yang membaik berimplikasi pada berangsur kembalinya aktivitas masyarakat secara normal,” imbuhnya.
Sebagai imbas membaiknya penanganan COVID-19, lanjut Marciana, perekonomian nasional secara perlahan kembali pulih dan hampir seluruh lapangan usaha tumbuh positif. Peran Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022 semakin memperkuat momentum yang baik tersebut. Terlebih, tema yang diusung G20 yakni “Recover Together, Recover Stronger” bertujuan untuk memberikan spirit baru dalam mewujudkan tatanan dunia yang dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran yang inklusif, serta menjamin keberlanjutan kehidupan di masa depan. Ada tiga isu prioritas yang diusung, yaitu Arsitektur Kesehatan Global yang Inklusif, Transformasi berbasis Digital dan Transisi Energi Berkelanjutan.
“Tema dan isu prioritas G20 yang diangkat Indonesia merupakan cerminan dari semangat kebangkitan yang kita rayakan pada hari ini, yakni di tengah keterpurukan akibat pandemi COVID-19, tidak pernah meluruhkan cita kita untuk pulih bersama dan bangkit lebih kuat,” jelasnya.
Di akhir amanatnya, seluruh peserta upacara diajak memaknai semangat pantang menyerah pendiri Boedi Oetomo, Dr. Sutomo untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun ini sebagai tonggak kebangkitan dari pandemi COVID-19 juga krisis multidimensi yang sedang melanda dunia. “Dari Indonesia, dunia pulih bersama. Ayo bangkit lebih kuat,” pungkasnya. (Humas/rin)
