Atambua - Disela kesibukan agenda kerja bersama Pemda Kabupaten Belu, Kakanwil Kemenkumham NTT, Marciana Jone, menyempatkan diri mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Atambua, Kamis (22/10/2020).
Didampingi Kepala Bagian Umum, Muhamad Rusli, tim di sambut hangat oleh kalapas Atambua, Edwar Hadi dan Kaur Kepegawaian, Putu Perdana.
Kunjungan ini dalam rangka memberikan penguatan Jelang Pelaksanaan Desk Evaluasi Zona Integritas di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM pada tanggal 21 Oktober - 05 November 2020 oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB sekaligus melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi BMN pada Lapas Atambua.
"Tahapan penilaian desk evaluasi oleh TPN adalah tahapan yang krusial dan perlu persiapan yang baik. konsistensi dalam menjalankan apa yang disampaikan dalam desk evaluasi sangat menentukan dalam penilaian oleh mysteri shopper oleh karena itu saya berharap apa yang nantinya akan dipaparkan oleh Kalapas harus sesuai dengan kondisi sebenarnya yang ada di Satker serta harus tetap konsisten dengan hal-hal tersebut" ujar Marci.
Dalam paparan harus disampaikan dan dijelaskan dengan baik tentang kondisi satker sebelumnya dan progres perubahan yang telah dilakukan terutama pada 6 area perubahan yang telah dilaksanakan karena hal tersebut akan menjadi point penting dalam penilaian.
Hal lain yang perlu ditonjolkan dalam paparan adalah pelaksanaan core bisnis di Lapas Atambua seperti budidaya ikan air tawar, peternakan ayam broiler, pertanian, serta berbagai bentuk pelayanan di Lapas seperti pelayanan kesehatan, pelayanan makan dan minum serta pelayanan kunjungan bagi Warga Binaan.
Mengakhiri arahannya Marci berpesan agar Kalapas dan jajaran tetap lakukan pembenahan diri dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dengan tujuan memberikan pelayanan prima kepada WBP dan masyarakat.
Kunjungan di lanjutkan dengan kegiatan Monitoring Evaluasi BMN oleh Kabag Umum.
"Kegiatan Monev bertujuan untuk pembinaan administrasi berupa perbaikan pengelolaan keuangan, dan penghapusan serta pengusulan ulang Barang Milik Negara yang rusak. Selain itu untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing Satuan Kerja (Satker) dalam pengelolaan keuangan serta membantu memberikan solusi" terang Rusli.
Rusli juga mengingatkan agar masing-masing operator keuangan dan BMN dapat terus meningkatkan kinerjanya dan tetap selalu berkoordinasi dengan pihak Kanwil apabila ditemukan kendala/permasalahan dalam bekerja.
