Frans Sarong : Berita Harus Lugas dan Menarik

Kupang_Sebelum menulis berita, tanamkanlah mindset bahwa menulis tidak harus pintar. Itulah kalimat pembuka dari Frans Sarong, seorang wartawan senior Harian Kompas (purna bhakti) ketika menjadi narasumber dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Public Speaking, Informasi dan Komunikasi Kehumasan, serta Teknik Penyusunan Berita yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenkumham NTT, Kamis (11/07) di Kupang.

Pada acara tersebut, Frans yang telah menggeluti dunia jurnalis selama kurang lebih 33 tahun, membawakan materi tentang teknik penyusunan berita. Kegiatan itu melibatkan 140 peserta. Mereka adalah para Kepala UPT dan Agen Humas di lingkungan Kanwil Kemenkumham NTT.

Frans terlebih dahulu menjelaskan pemilihan kata dalam menulis berita haruslah lugas dan kalimat yang memiliki makna sebenarnya dan tidak menggunakan kalimat yang mempunyai makna kias.

“Nah yang penting, judul berita harus memayungi isi berita, jangan pernah menyebarkan berita seperti Bapak/Ibu membuat laporan. Jadi tulisan (berita) harus merupakan perpaduan dari berita yang penting, menarik, dan tidak membosankan” ujarnya.

Sementara dalam penulisan berita, seorang penulis harus memanfaatkan unsur 5W+1H. Kemudian harus memenuhi ciri berita, seperti : aktual dan diyakini bermanfaat bagi pembaca/publik, dilukiskan secara menarik hingga mampu menyedot perhatian luas, dan tubuh berita dirangkai dari fakta akurat dan benar-benar terjadi.

“Kalau sudah memenuhi alur tersebut, mudah-mudahan tulisan kita bisa lebih menarik di mata pembaca. Tapi yang utama adalah selalu rajin berlatih untuk mengasah kemampuan menulis,” ucap Frans. (nr)

IMG 20190711 WA0024

IMG 20190711 WA0023

IMG 20190711 WA0025

 

 

 


Cetak   E-mail