MENJAWAB DILEMA PENGUNGSI, RUDENIM KUPANG IKUT DIALOG PARA STAKEHOLDER

WhatsApp Image 2021 12 03 at 16.46.50

Permasalahan pengungsi yang terjadi akhir - akhir ini seperti melakukan aksi protes damai didepan gedung DPR NTT, International Organization for Migration atau biasa dikenal dengan IOM yang berada di Kota Kupang mengadakan Dialog dalam rangka mendengarkan aspirasi dan keluhan-keluhan dari pengungsi yang ada di Kota Kupang. Rudenim Kupang sebagai salah satu stakeholder yang juga mengurusi pengungsi dalam hal ini pengawasan administrasi turut hadir dalam dialog ini dikarenakan beberapa waktu lalu pengungsi juga melakukan demonstrasi di depan kantor Rudenim. Melsy Fanggi selaku Pelaksana Harian (PLH) Kepala Rudenim Kupang menghadiri dialog yang didampingi oleh Kasubsi Ketertiban Rudenim Kupang Dominggus Koreh. Dialog yang dilaksanakan Jumat (03/12/2021) dihadiri oleh Badan Kesbangpol Kota Kupang dan POA Polresta Kupang bertempat di Hotel Neo Aston Kota Kupang.

Kegiatan dibuka oleh Sekretaris Kesbangpol Kota Kupang Yohan Messakh yang menyampaikan kepada pengungsi untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi aksi yang terlihat seperti memaksakan ketika terjadi permasalahan kami harapkan untuk langsung menghubungi IOM sehingga mendapatkan jawaban dan solusi dari keluhan serta dari Pihak Rudenim Kupang juga yang akan terus mengawasi pengungsi.

Selanjutnya Cornelis Koedji selaku Kepala Unit 4 Satuan Intelkam Polresta Kupang yang menyampaikan pesan dari Komandannya yang berhalangan hadir saat ini yakni ucapan terima kasih kepada pengungsi dimana waktu bulan ramadhan sampai idul fitri menjalankan dengan tertib dan damai sehingga kalau bisa untuk tetap melakukan hal yang sama untuk menghargai peringatan Hari Raya Natal bagi Masyarakat Kota Kupang yang akan melaksanakan dalam waktu dekat ini. Pihak Kepolisian juga berharap untuk kerjasamanya dalam pelaksanaan aksi Demo untuk di hentikan sementara juga karena ditakutkan menganggu masyarakat lokal dalam memperingati natal yang akan menjadikan masalah baru antara masyarakat dan pengungsi. Cornelis menutup dengan menyampaikan tentang perkembangan varian covid yang baru dan untuk itu pengungsi diharapkan untuk selalu menjaga protokol kesehatan yang berlaku saat ini.

Kesempatan yang sama diberikan Kepada Rudenim Kupang yang dihadiri oleh Melsy Fanggi menyampaikan permohonan maaf dari Kepala Rudenim Kupang yang berhalangan hadir dikarenakan sedang Dinas Luar serta ucapan terima kasih kepada IOM yang sudah mengadakan kegiatan ini dan kepada pengungsi bahwa dialog ini adalah respon positif terhadap aksi pengungsi belakangan ini. Melsy menyampaikan tanggung jawab dari Rudenim sendiri sebenarnya sebatas pengawasan administrasi berupa Cap Kartu Pengungsi dan itu telah berinovasi dimana petugas Rudenim Kupang yang datang ke hotel tempat penampungan untuk melakukan cap kartu pengungsi. Beberapa waktu lalu pengungsi melakukan demo di Rudenim dan Karudenim menyambut 3 (tiga) orang pengungsi untuk berdialog, mereka menyampaikan maksud mereka berdemo ke Rudenim adalah kiranya Rudenim dapat berkoordinasi dan memediasi untuk bertemu dengan IOM dan UNHCR. Pihak Rudenim Kupang sudah menyampaikan ke Pihak IOM terkait keluhan kalian dan juga ke UNHCR Jakarta yang sudah tidak berada lagi di Kupang dan Pihak UNHCR langsung turun ke Kupang .

WhatsApp Image 2021 12 03 at 16.46.46

“Selama ini Petugas Rudenim juga terus mengawasi dan memantau demo yang akhir-akhir ini lakukan setiap Hari Kamis dan Long March Setiap Hari Selasa. Petugas hadir untuk bisa menjawab pertanyaan jika dari masyarakat yang melihat aksi kalian”, Ucap Melsy. Arahan dari Karudenim Kupang yang kalau bisa aksi demonstrasi diberhentikan dengan pertimbangan apa yang menjadi tuntutan sebenarnya sudah diketahui oleh UNHCR dan IOM. Kedua organisasi ini butuh proses dalam melaksanakan beberapa agenda tersebut dan yang menjadi bukti nyata saat ini yakni kegiatan hari ini. Alasan kedua masa pandemi yang takutnya menimbulkan cluster baru apalagi sudah ada varian baru. Melsy berharap ini untuk dipahami oleh pengungsi tetapi tidak memaksakan untuk melakukannya karna itu adalah hak dari pengungsi.

Setelah penyampaian dari ketiga pembicara, seorang pengungsi yang diundang dalam Dialog ini menyampaikan pertanyaan kepada Melsy Fanggi dengan pertanyaan, “ kami melewati hari – hari yang susah. banyak pengungsi yang lebih melakukan aksi lebih dari pada kami sekedar aksi demo seperti bunuh diri dan kasus – kasus yang lebih parah dari kami, disini kami mempertanyakan kepada Rudenim untuk menyampaikan bagaimana ketika berada di posisi ketika demo juga diberhentikan? Ucap seorang Pengungsi. Melsy dengan tenang memberikan jawaban dari pertanyaan yang ditujukan kepadanya, kalau saya berada diposisi kalian, mungkin saya juga akan melakukan yang kalian lakukan sejauh yang saya bisa akan tetapi sekarang sudah didengar dan sudah menjadi perhatian dari pihak terkait bahkan sudah mendapat perhatian juga bagi Kemenkopolhukam jadi kalau saya jika sudah di respon dan diperhatikan maka saya tidak demo lagi. Pihak yang mendengarpun tidak bisa langsung instan mengurusi ini karena semua butuh proses. Melsy menutup dengan menyampaikan kepada pengungsi untuk selalu berpikir positif saja kedepannya dan jangan terpengaruh oleh pihak – pihak lain yang justru akan menimbulkan masalah yang lain lagi. ©️ Humas Rudenim Kupang

WhatsApp Image 2021 12 03 at 16.46.58


Cetak   E-mail