Kupang, INFO_PAS – Staf Khusus Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Fajar Lase menekankan inovasi yang dapat berdampak baik bagi pelayanan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kupang, “kunci dari Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lapas atau Rutan adalah inovasi pelayanan yang berdampak, Berapa banyak orang memperoleh dampak positif dari inovasi pelayanan yang kita buat ”, Ujarnya saat kunjungannya ke Lapas Kelas IIA Kupang dalam rangka pendampingan dan pembinaan Target Kinerja serta Pembangunan Zona Integritas Menuju WBBM di Lapas Kelas IIA Kupang, Kamis (4/3)
Selain Pelayanan yang berdampak menurut Fajar, yang perlu juga diperhatikan untuk mengejar predikat WBBM adalah pelayanan yang maksimal dan ,kemampuan melayani, “yang tidak kalah penting adalah Pelayanan yang maksimal, Kemampuan melayani harus lebih maksimal, sehingga terlihat peningkatan kualitas yang paripurna melalui survey kepuasan masyarakat” lanjut Fajar.
Lebih lanjut ia mengatakan hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah pemberitaan tentang citra positif dLapas, sehingga terciptanya opini dari Masyarakat mengenai Lapas dimana Birokrasinya Bersih dan memiliki Pelayanan yang prima “perlu adanya kapitalisasi berita, angkat citra positif dari kegiatan pelayanan kita, dan selalu menjaga integritas karena satu kesalahan saja akan berdampak besar bagi organisasi ini” Ujarnya
Dalam kesempatan tersebut Fajar juga memberikan masukan untuk pengembangan inovasi layanan Lapas Kupang. Ia menyarankan agar Kunjungan Online bagi WBP dan Masyarakat sebaiknya dikoordinasikan dengan dengan pemerintah daerah dimana keluarga WBP menetap, sehingga masyarakat yang terdampak dalam inovasi pelayanan tersebut tidak menjadi kendala dalam melayani. “bangun kerjasama dengan pemerintah daerah, seperti para Bupati, Camat, Kepala Desa untuk memfasilitasi keluarga WBP yang tidak bisa merasakan inovasi pelayanan tersebut” Pungkasnya
Disaat yang sama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nusa Tenggara Timur Marciana D. Jone Menanggapi usulan tersebut dengan meminta Kalapas Kelas IIA Kupang untuk segera melakukan pendataan dan pemetaan terhadap WBP yang terdampak sehingga dapat ditindaklanjuti koordinasi dengan para Bupati. “Segera Lakukan pendataan perwilayah, sehingga akan ditindaklanjuti kepada para Bupati” Ucap Kakanwil
Menutup kegiatan ini Kalapas Kelas IIA Kupang, Badarudin mengucapkan terimakasih kepada Fajar karena telah berkenan mengunjungi Lapas Kupang dan memberi masukan yang sangat membangun guna membantu Lapas Kupang menjadi UPT yang berpredikat WBBM. “Terima kasih telah berkenan hadir di Lapas Kupang, apa yang menjadi masukan dari Bapak, akan kami laksanakan” ujar Badarudin.