Kamis (30/07) Kepala RumahTahanan Negara Kelas II B Kupang menerima kunjungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi NTT. Kunjungan oleh Hendrik J. Rohi, SH selaku Kabid Pencegahan BNNP NTT dan Yavet T. Eluama, S.IP selaku Kasubag Sarana dan Prasarana BNNP NTT disambut hangat oleh Yohanis Varianto selaku Kepala Rutan Kelas II B Kupang bersama jajaran. Bertempat di ruang kerja Kepala Rutan, Hendrik J. Rohi menjelaskan tujuan kunjungan dari pihak BNNP ini yaitu untuk bertukar pikiran mengenai proses meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) yang sementara sedang berjalan di Rutan Kupang.
"Beberapa bulan yang lalu saya datang namun Rutan masih biasa saja, hari ini saya tercengang melihat perubahan Rutan yang luar biasa, untuk itu kami datang untuk bertukar pikiran serta membangun kerja sama untuk meraih predikat WBK" jelas Hendrik.
Yohanis Varianto juga menjelaskan proses-proses yang telah dilewati oleh Tim Rutan Kupang dalam rangka meraih predikat WBK. "Rutan Kupang sudah lulus dari penilaian Tim Penilai Internal (TPI) dan selanjutnya sedang menunggu penilaian dari Tim Penilai Nasional (TPN), oleh karena itu kami terus menggenjot kinerja dan semangat dari para ketua Pokja serta anggotanya masing-masing" jelas pria yang akrab disapa Varit.
Dalam kesempatan yang sama, Varit juga berbagi tentang standar pelayanan dan inovasi-inovasi yang ada di Rutan Kupang. "Kami mempunyai standar pelayanan yang sudah kami jalankan, serta inovasi-inovasi yang mempermudah akses WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) kami maupun masyarakat dalam hal ini pengunjung atau keluarga WBP, seperti halnya sekarang sudah ada Pos Bantuan Hukum Pemasyarakatan, dimana WBP yang kurang mampu dapat memohon bantuan hukum namun tanpa di pungut biaya sama sekali, serta layanan disabilitas, ruang ramah anak dan ruang laktasi bagi pengunjung, namun terkendala pandemi Covid maka untuk sementara layanan kunjungan kami ganti dengan layanan kunjungan secara daring" jelas Varit.
Melihat inovasi serta standar pelayanan dari Rutan Kupang, Hendrik merasa pihaknya perlu belajar dan bertukar pikiran lebih mendalam dengan pihak Rutan Kupang."Saya merasa perlu membawa ketua dari masing-masing pokja serta anggotanya untuk datang belajar lebih intens bersama dengan pihak Rutan Kupang, khususnya dalam hal teknis serta dokumen" tutup Hendrik.
