Kupang (17/04/2019) Seluruh masyarakan Indonesia terlihan sangat antusias merayakan pesta demokrasi dengan melakukan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. Tak para warga binaan Lapas Perempuan Kelas III Kupang. Seperti yang terpantau pagi ini, warga binaan telas siap memberikan hak suara mereka dalam Pemilihan Umum di TPS Rutan Kupang.
Proses pemungutan suara ini dipantau langsung oleh 4 orang pejabat struktural, Kasubsi Kamtib Septerhani Buky, Kasubsi Pembinaan Naomi N. Djami, Kasubsi Admisi & Orientasi Sarlin D. Ully, dan Kaur Tata Usaha Sonny Al Haffi, serta mendapat pengawalan tambahan dari petugas jaga Lapas Perempuan Kupang. Tepat pukul 08.30 Wita proses pemungutan suara dimulai. Warga binaan yang telah menerima surat undangan beberapa hari yang lalu mulai terlihat mengantri untuk mendaftarkan diri ke anggotan KPPS. Terpantau hanya ada 1 TPS, yaitu TPS 017 yang bertempat di Lapangan Volly Rutan Kupang dengan jumlah pemilih Lapas Perempuan Kupang 37 orang.
Setelah mendaftar, mereka kemudian mengambil surat suara, lalu menuju ke bilik suara untuk melakukan pencoblosan. Surat suara yang sudah di coblos dimasukan kedalam kotak suara, dan sebagai tanda telah ikut mensukseskan pesta demokrasi, ujung jari kelingking mereka dicelupkan ke dalam tinta khusus Pemilu.
Para pejabat memberikan apresiasi kepada petugas jaga dan warga binaan yang ikut berkontribusi dalam pesta demokrasi ini. "Antusiasme warga binaan cukup tinggi untuk proses pemungutan suara hari ini. Bahkan saat anggota KPPS sedang menyiapkan surat suara, para warga binaan sudah mulai mengantri.
Kami berterima kasih kepada pihak KPU Provinsi NTT yang telah membantu memfasilitasi sehingga warga binaan tetap bisa memberikan hak suara walaupun mereka sedang menjalani hukuman. Karena ikut Pemilu itu bukan saja hak masyarakat yang bebas, akan tetapi warga binaan sebagai warga negara Indonesia pun punya hak yang sama dalam memberikan suara."
"Kami juga akan Konsisten, serta berupaya untuk tetap Netral dan Profesional dalam pesta demokrasi ini." Ujar Septerhani
